pattonfanatic.com

Daya Tarik Indonesia bagi Pekerja Asing Terbaik Kedua di Asia Tenggara

Ilustrasi pekerja, tenaga kerja.
Lihat Foto

JAKARTA, - IMD World Talent Ranking (WTR) 2024 menilai Indonesia memiliki daya tarik untuk mendatang tenaga ahli asing yang baik.

Dalam laporan tersebut, daya tarik Indonesia untuk mengundang talenta berkualitas dari luar negeri, naik drastis dari peringkat ke-31 di 2023 menjadi peringkat ke-17 pada 2024.

Daya tarik Indonesia untuk tenaga kerja asing bahkan terbaik kedua di Asia Tenggara setelah Singapura. Sementara itu, beberapa negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina masih berada jauh di belakang.

Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) Arturo Bris menjelaskan, ketertarikan tenaga ahli dari luar negeri untuk masuk ke Indonesia didukung oleh iklim bisnis dalam negeri. Meski demikian, tidak dimungkiri kalau ada pula tenaga ahli Indonesia yang pindah ke negara lain.

Baca juga: Kemasan Rokok Polos, Bayang-bayang Penurunan Pendapatan Negara hingga Pengurangan Pekerja

"Namun, hal ini tidak mengurangi tingkat daya saing SDM di Indonesia secara keseluruhan," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (21/9/2024)

Ia menambahkan, dengan tingkat ketertarikan tenaga kerja asing untuk masuk ke Indonesia tinggi, terdapat dua hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya saing talenta SDM Indonesia.

Pertama dari segi tingkat kesiapan tenaga kerja. Indonesia masih perlu meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang masuk serta meningkatkan skor Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA). PISA adalah penilaian untuk mengevaluasi sistem pendidikan suatu negara yang mengukur kemampuan murid sekolah berusia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca.

Kedua, dari segi investasi dan pengembangan, pendidikan di Indonesia yang cenderung stagnan. Total anggaran pendidikan tiap siswa juga masih kurang. Selain itu, total anggaran pendidikan Indonesia juga dinilai masih rendah.

Meski demikian, Bris berpendapat, besarnya persentase anggaran pendidikan dari produk domestik bruto (PDB) tidak terlalu berpengaruh kuat pada kualitas talenta SDM suatu negara.

Sebagai contoh, Singapura bukan negara dengan persentase anggaran pendidikan terbaik, tetapi negara ini tetap berhasil membangun kesiapan tenaga kerja mereka.

Menurutnya, indikator yang lebih kuat pengaruhnya pada kualitas talenta SDM di antaranya anggaran pendidikan per siswa, jumlah siswa dalam satu kelas, dan gaji guru.

“Jadi, faktor yang mempengaruhi bukan soal seberapa besar angka anggaran yang diberikan, tapi seberapa baik mengelolanya,” sebut Bris.

Baca juga: 1 dari 7 Pekerja di Jepang adalah Lansia, Capai Rekor Tertinggi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat