2025, Masinis Indonesia Ambil Alih Operasional Kereta Cepat
JAKARTA, - Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) menargetkan seluruh operasional kereta cepat Jakarta-Bandung dapat dilakukan oleh masinis Indonesia pada tahun 2025.
Target ini disampaikan oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Afriansyah Noor usai peninjauan di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 19 September 2024.
"Saya harap pada tahun 2025 seluruh operasional kereta cepat mampu dijalankan oleh masinis Indonesia melalui proses transfer pengetahuan dari para tenaga profesional di bidangnya," ujar Afriansyah dalam siaran pers yang dilansir di laman resmi Kemenaker pada Sabtu (21/9/2024).
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Bakal Dioperasikan Masinis Indonesia dalam 1-2 Tahun Mendatang
“Semoga dengan adanya transfer pengetahuan dan teknologi, menjadikan tenaga kerja Indonesia siap untuk bersaing menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Afriansyah menjelaskan, proyek KCIC, yang beroperasi di empat stasiun utama (Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar) dan satu depo di Tegalluar, memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja baru.
Saat ini, KCIC telah melatih 668 tenaga kerja Indonesia dan memberikan sertifikasi kepada 40 pekerja di bidang On Call Emergency Response dan Overhead Catenary System.
Mengenai tenaga kerja asing (TKA), KCIC telah mempekerjakan sebanyak 738 TKA dari total 812 TKA yang direncanakan.
Sebagian dari TKA tersebut akan menyelesaikan izin kerjanya pada tahun 2024.
"Ini berarti tenaga kerja Indonesia akan mengambil alih sebagian besar operasional setelah melalui proses pelatihan dan transfer teknologi yang intensif," ungkap Afriansyah.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah beroperasi sejak Oktober 2023, dengan melibatkan 852 TKA asal China dalam operasionalnya.
Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menjelaskan bahwa keterlibatan ratusan TKA merupakan hasil kerja sama antara KCIC dan Konsorsium PT KAI serta China Railway, yang ditunjuk sebagai operator untuk kegiatan Operasi dan Maintenance (O&M) selama satu tahun.
"China Railway memiliki pengalaman mengoperasikan jaringan KA Cepat di Tiongkok sepanjang 40.000 kilometer," ujar Eva kepada pada Jumat (15/9/2023).
Eva menjelaskan bahwa konsorsium bertugas menyediakan sekitar 852 TKA berpengalaman dan bersertifikat sebagai Operator O&M.
Selain itu, KCIC juga berkewajiban menyiapkan 1.096 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan mendampingi tenaga ahli dari China.
Mereka akan bertugas melaksanakan peralihan kemampuan untuk mengoperasikan dan merawat sarana Kereta Cepat secara bertahap.
"Sehingga nantinya kegiatan operasi dan perawatan dilakukan seluruhnya 100 persen oleh TKI," ujarnya.
Eva menambahkan bahwa 1.096 TKI yang terlibat dalam operasional Kereta Cepat harus melalui proses pelatihan dan mendapatkan sertifikat kelulusan.
Pada tahun 2023, sekitar 300 orang TKI telah menjalani pendidikan di Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun (PPI) dan siap untuk proses sertifikasi sebagai pendamping operator O&M dari China Railway dalam proses transfer pengetahuan.
"Sementara 796 TKI lainnya akan melanjutkan proses pelatihan terkait High Speed Railway (HSR)," imbuh Eva.
Baca juga: 72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China
Terkini Lainnya
- Cara Mudah Transfer dari BRI ke Bank Jateng via ATM dan BRImo
- Mengenal Apa Itu Kupon dalam Investasi Obligasi
- Keuntungan dan Risiko Investasi Saham yang Harus Diketahui
- Apa yang Dimaksud Dengan Inklusi Keuangan?
- Telan Biaya Rp 2,2 Triliun, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi Akhirnya Rampung
- Agresivitas PGN Kembangkan Pasar Gas Bumi di Indonesia Timur
- Sepekan Ini Dana Asing Masuk Rp 570 Miliar ke Indonesia
- Mengenal PPU dalam Kepesertaan BPJS Kesehatan
- Mengenal PBPU dalam Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
- Menabung Bukan Hanya tentang Menyimpan Uang...
- Bank Jago Siapkan 3 Produk "Direct Loan", Apa Saja?
- Ada Penyesuaian, Pemerintah Tetapkan Syarat Perusahaan Pindah Skema Investasi Hulu Migas
- Menimbang Ekspor Sedimentasi Pasir Laut
- Ternyata Ini yang Suka Bikin Proyek BUMN Kena Kasus Hukum
- Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram
- Citi Indonesia Tunjuk Yassin Tadjoedin jadi Direktur Operasional Baru
- Pekerja Perempuan Paling Rentan Bersaing dengan AI
- Klarifikasi BPJS Kesehatan soal Potensi Kerugian Rp 20 Triliun akibat "Fraud"
- Daya Tarik Indonesia bagi Pekerja Asing Terbaik Kedua di Asia Tenggara
- Alasan Sri Mulyani Pernah Naikkan Tukin Kemenkeu Hampir 300 Persen