Uang Beredar di Indonesia Capai Rp 8.937,7 Triliun Per Agustus 2024
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2024 meningkat secara bulanan (month to month/mtm).
Kenaikan jumlah uang beredar ini terjadi setelah pada bulan sebelumnya menurun.
Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan, posisi M2 pada Agustus 2024 sebesar Rp 8.973,7 triliun. Posisi ini lebih tinggi jika dibandingkan posisi Juli 2024 sebesar Rp 8.970,8 triliun.
Baca juga: Akhiri Tren Kenaikan, Uang Beredar RI Turun Jadi Rp 8.970,8 Triliun
Jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy), posisi uang beredar di Indonesia meningkat 7,3 persen pada Agustus 2024. Laju pertumbuhan ini lebih lambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 7,6 persen secara yoy.
"Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2024 tetap tumbuh," ujar Erwin dalam keterangan resmi, Senin (23/9/2024).
Dilihat berdasarkan komposisinya, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7 persen secara tahunan. Pada saat bersamaan, uang kuasi tumbuh sebesar 5,6 persen.
Lebih lanjut Erwin menyebutkan, perkembangan M2 pada Agustus lalu terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Baca juga: Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus Rp 9.000 Triliun
Tercatat, penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan. Pertumbuhan itu lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 11,9 persen.
Kemudian, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 12,5 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini juga lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 15,9 persen secara tahunan.
Terkini Lainnya
- Pasar Unilever di Indonesia Tergerus Boikot dan Persaingan dengan Produk Lokal
- Tarif Parkir Inap Terbaru Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdanakusuma 2025
- Banyak Pabrik Tekstil Lokal Tutup, Impor dan Selundupan Dituding Jadi Biang Kerok
- LRT Jabodebek Komitmen Terapkan K3, Ini yang Dilakukan
- Cara Cek Saldo Rekening BRI via WhatsApp
- Direktur Bank OCBC NISP Joseph Chan Fook Onn Mengundurkan Diri
- VKTR Operasikan 20 Bus Listrik dengan TKDN 40 Persen untuk TransJakarta
- Adopsi Teknologi Blockchain UMKM
- Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025
- Saham DGWG Naik 15,65 Persen pada Hari Pertama Melantai di Bursa
- BRI Raup Rp 1,6 Triliun dari Transaksi AgenBRILink Sepanjang 2024
- Pelindo Layani 1,9 Juta Penumpang dan 130.000 Kendaraan Selama Libur Nataru
- Saham OBAT Melonjak di Hari Pertama IPO, Raup Rp 59,5 Miliar
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- 3 Manfaat Asuransi Jiwa yang Jarang Diketahui Orang
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- Kisi-kisi Materi TWK SKD CPNS 2024
- Menpan-RB Singgung Kepala Daerah Pasang Foto di Portal Layanan Publik Jelang Pilkada
- Siap-siap, Tarif Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Akan Naik
- Investasi SBN ORI026 Terbit 30 September, Kenali Karakteristiknya
- Kurs Rupiah Hari Ini di Bank BCA sampai BNI