Kredit BTN Tumbuh 13,05 Persen Per Agustus 2024, DPK Meningkat 16,4 Persen
JAKARTA, - Ekspansi kredit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) masih tumbuh solid. Pertumbuhan itu diimbangi dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup baik.
Melansir laporan bulanan BTN, Senin (23/9/2024), kredit bank pelat merah ini per Agustus 2024 tercatat mencapai Rp 355,27 triliun, tumbuh sebesar 13,05 persen secara tahunan atau year on year (YoY).
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan pada laporan keuangan bulanan BTN per Agustus 2024 juga ditopang oleh kinerja Unit Usaha Syariah (UUS).
Baca juga: Hari Pelanggan Nasional, BTN Apresiasi Nasabah hingga Merchant
Pembiayaan BTN Syariah sukses melesat di level 20,67 persen (yoy) atau naik dari Rp 35,1 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp 42,36 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen menjaga kinerja penyaluran kredit perseroan tetap positif.
“Pencapaian tersebut menunjukkan komitmen BTN dalam mengoptimalkan fungsi intermediasi di tengah tantangan tingginya biaya dana dan ketidakpastian global,” ujar dia, belum lama ini.
Adapun DPK bank berkode saham BBTN ini per Agustus 2024 meningkat sebesar 16,49 persen (yoy) menjadi Rp 373,88 triliun.
Baca juga: Program Beli Rumah Bebas Pajak Diperpanjang, BTN Pede Kinerja Kredit Moncer
Dengan rekam kinerja kredit dan DPK tersebut, BBTN mencatatkan total aset senilai Rp 456,37 triliun per Agustus 2024. Posisi tersebut terpantau naik 11,88 persen secara tahunan. (Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kredit BTN Tumbuh 13,05% Per Agustus 2024, DPK Meningkat 16,4%
Terkini Lainnya
- Trans Wibawa Mukti Tetap Gratis Sepanjang 2025
- Menko Airlangga Tegaskan Pagar Laut Tangerang Bukan Bagian PSN
- Pelemahan IHSG Diproyeksikan Berlanjut, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu
- Antara Dividen dan Harga Saham, Apa yang Buat Sektor Perbankan Menarik di 2025?
- Wall Street Ditutup Variatif, Saham "Big Tech" Merosot
- KAI Bakal Datangkan 612 Kereta Baru Spesifikasi SSNG, Apa Bedanya dengan Kereta Biasa?
- IHSG Diproyeksikan Masih Bisa Tembus 8.000 sampai Akhir Tahun
- Investasi Otomotif Capai Rp 31,7 Triliun, BKPM Fokus Tarik Modal Asing
- Pemerintah Diminta Lindungi Industri Kretek, Apa Sebabnya?
- Luhut Yakin Coretax Dongkrak Penerimaan Pajak hingga Rp 1.500 Triliun
- Kemenperin Ungkap Penjualan Otomotif Turun, Kenapa?
- 9 Tips Mengelola Uang dan Investasi dari Warren Buffett
- Trinitan Targetkan Produksi 3.200 Ton MHP Nikel pada 2025
- Jangan Sampai Salah, Ini Ciri-Cri Pangkalan Elpiji 3 Kg yang Resmi
- Great Eastern Life Gandeng OCBC Hadirkan Asuransi Jiwa dalam Dollar AS
- Imbas Kemasan Rokok Polos, Industri Hasil Tembakau Bisa "Mati Suri" Seperti Tekstil
- Apa Itu "Loud Budgeting," Tren Keuangan yang Jadi Tren Gen Z?
- Jadi Host IIRC 2024, Bulog Ajak Pelaku Industri Perberasan Dunia Kolaborasi Hadapi Tantangan Global
- IHSG Ditutup di Zona Hijau, Rupiah Melemah Tipis di Pasar Spot
- Soal RI Buka Lagi Keran Ekspor Pasir Laut, Mendag: Ini Kebijakan Pemerintah, Harus Dilaksanakan