pattonfanatic.com

Uang Beredar di Indonesia Kembali Meningkat, Apa Artinya buat Perekonomian Nasional?

Ilustrasi rupiah, uang rupiah.
Lihat Foto

JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2024 meningkat secara bulanan (month to month/mtm) dan tahunan (year on year/yoy). Tercatat uang beredar di Indonesia mencapai Rp 8.973,7 triliun.

Meningkatnya uang beredar utamanya disebabkan oleh perkembangan penyaluran kredit. Bank sentral melaporkan, penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.

Jika melihat data BI, uang beredar di Indonesia memang cenderung terus meningkat secara tahunan setiap bulannya.

Baca juga: Uang Beredar di Indonesia Capai Rp 8.937,7 Triliun Per Agustus 2024

Lantas, apa sebenarnya manfaat nyata yang dirasakan dari kenaikan uang beredar tersebut?

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, kenaikan uang beredar merupakan pertanda baik bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya, hal itu mengindikasikan aktivitas ekonomi yang juga semakin menggeliat.

"Secara umum uang beredar naik, berarti aktivitas ekonomi sektor riil lebih meningkat," kata dia, kepada , Senin (23/9/2024).

Meskipun demikian, Eko bilang, kenaikan uang beredar tersebut harus dilihat lebih detail. Dengan demikian, dapat ditentukan sektor ekonomi mana yang mengalami peningkatan.

"Tentu perlu dilihat sektor mana saja yang lebih meningkat aktivitasnya," ujar dia.

Jika melihat data BI, penyaluran kredit yang merupakan pemicu utama peningkatan uang beredar meningkat semua jenisnya. Pada Agustus 2024, penyaluran kredit modal kerja meningkat 10,3 persen secara yoy, kredit investasi naik 12,2 persen secara yoy, dan kredit konsumsi naik 10,7 persen secara yoy.

Peningkatan uang beredar sebenarnya juga berpotensi mengerek tingkat inflasi. Sebab, kenaikan uang beredar menunjukan aktivitas ekonomi yang meningkat, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa pun naik.

Baca juga: Akhiri Tren Kenaikan, Uang Beredar RI Turun Jadi Rp 8.970,8 Triliun

Eko pun mencontohkan, ketika momen Lebaran, uang beredar biasanya meningkat signifikan. Hal ini sebagaimana ditunjukan data uang beredar pada April 2024, di mana terjadi Lebaran, meningkat secara bulanan menjadi Rp 8.928 triliun, dari bulan sebelumnya sebesar Rp 8.888,4 triliun.

"Secara umum saat lebaran uang beredar naik signifikan, masyarakat belanja banyak karena daya beli tinggi, implikasinya biasanya inflasi meningkat," tuturnya.

Akan tetapi, jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Indonesia sejauh ini masih terjaga. Tercatat laju inflasi kian melandai hingga Agustus 2024, menjadi 2,12 persen secara tahunan.

Baca juga: Populasinya Tak Sampai 0,1 Persen, Mayoritas Uang di Bank Milik Orang Superkaya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat