Usai Dikabarkan Keluar dari Indeks FTSE, Analis Sebut Potensi Penurunan Saham BREN Terbatas
JAKARTA, - Perusahaan pembangkit panas bumi atau geothermal, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dikabarkan keluar indeks FTSE Global Equity Index karena dianggap tidak memenuhi persyaratan free float.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, sentimen ini tentu berdampak negatif pada saham BREN. Namun begitu, harga saham BREN saat ini dinilai telah relatif stabil.
"Karena secara general indeks ini merupakan salah satu indeks yang cukup besar," kata dia kepada , Rabu (25/9/2024).
Baca juga: BREN Keluar dari Indeks FTSE, Analis Sebut Pergerakan Saham Bakal Pulih
Selain itu, ia menambahkan, hal ini juga bisa berdampak pada sisi likuiditas dan status BREN di pasar saham.
Meskipun demikian, pihaknya menilai saat ini harga saham BREN sudah tergolong cukup sesuai (price in) dengan sentimen ini.
"Maka dari itu potensi penurunan akan cenderung terbatas," imbuh dia.
Walaupun demikian, Miftah bilang, saat ini pihaknya lebih merekomendasikan wait and see untuk BREN.
"Terlebih lagi secara pergerakan masih cukup volatil," ujar dia.
Baca juga: Didepak dari Indeks FTSE, BREN Akhirnya Buka Suara
Untuk trading
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina mengatakan, penurunan saham BREN dapat dimanfaatkan investor untuk mencari harga yang lebih baik.
"Tapi memang untuk trading saja lah. Ya itu lah kalau kinerja ada, tapi kan harga mahal, jadi kan untuk trading saja," ujar dia.
Menurut dia, BREN sendiri tidak akan jadi faktor utama yang menghambat pertumbuhan IHSG ke depannya.
"Rabu kan dikeluarkan (dari FTSE) ya udah kalau misalnya dikeluarkan ya paling sampai situ saja sih tidak akan berlanjut kemana-mana gitu," terang dia.
Baca juga: Emiten Prajogo Pangestu, BREN Cetak Laba 941,4 Miliar pada Semester I-2024
Sebagai informasi, perusahaan pembangkit geotermal, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) buka suara atas kabar keluarnya saham dari FTSE Global Equity Index karena dianggap tidak memenuhi persyaratan free float.
Direktur dari Corporate Secretary PT Barito Renewables Energy Tbk Merly mengatakan, pemegang saham mayoritas adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte Ltd (GE), Jupiter Tiger Holdings, dan Prime Hill Funds, memegang 97 persen saham perseroan saat proses penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2023.
Pada saat perdana melantai di bursa, Barito Pacific memegang 64,6 persen saham BREN, kemudian Green Era Energy Pte Ltd sebesar 23,6 persen, Jupiter Tiger Holdings 4,36 persen, dan Prime Hill Funds 4,36 persen.
Merly melanjutkan, informasi kepemilikan saham oleh 4 pemegang saham adalah untuk keperluan IPO.
"Namun demikian, setelah IPO sampai tanggal 19 September 2024, terdapat perubahan porsi dari empat pemegang saham tersebut menjadi 95,97 persen," tulis dia dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (23/9/2024).
Terkini Lainnya
- Tegaskan Uang Rp 75.000 Masih Berlaku sebagai Alat Pembayaran, BI: Masyarakat Tidak Seharusnya Menolak
- Tegaskan iPhone 16 Belum Bisa Beredar di Indonesia, Kemenperin: Kalau Ada yang Sudah Jual, itu Ilegal
- Deflasi 5 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Barang Impor Banyak Masuk ke Indonesia
- Jadi Role Model Sektor Petrokimia, Pupuk Kaltim Raih The Best State Owned Enterprise di TOP BUMN Awards 2024
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya
- OJK Cabut Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan Rindang Sejahtera Finance
- Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Arsjad Rasjid Tak Hadiri Pengumuman Pengurus
- Umumkan Separuh Pengurus Baru Kadin Indonesia, Anindya: 50 Persennya Setelah 20 Oktober
- Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Harga Emas Bakal Kian "Berkilau"?
- Inovasi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
- IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Lesu di Pasar Spot
- RI Alami Deflasi Beruntun, Mendagri: Hanya Terjadi di Sektor Tertentu, Daya Beli Masyarakat Masih Kuat
- Diskursus Kualitas Pertamax Pertamina
- Rupiah Masih Tertekan, Dekati Rp 15.700 Per Dollar AS
- Bank Artha Graha Fokus Dorong Digitalisasi Layanan Keuangan
- Cerita Wirausaha Indonesia: Dari Nusantara untuk Dunia
- KPPU Dorong Swasta Jual Avtur agar Harga Tiket Pesawat Turun
- IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Semakin Kuat
- Targetkan Jadi Lumbung Pangan Dunia, Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Cetak 3 Juta Hektar Sawah Baru
- Cara Pilih Saham Perdana bagi Investor Pemula