pattonfanatic.com

Tersengat Sentimen Pilpres AS, Wall Street Akhiri Tren Pertumbuhan

Ilustrasi bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street.
Lihat Foto

JAKARTA, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri tren pertumbuhan dengan parkir di zona merah pada perdagangan Rabu.

Indeks S&P 500 dan Dow turun dari rekor dan ditutup lebih rendah.

Indeks acuan pasar S&P 500 secara umum turun 0,19 persen. Sementara indeks saham unggulan Dow turun 0,70 persen. Perlu diingat, kedua indeks tersebut telah mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa di awal hari. 

Sedangkan, indeks Nasdaq Composite melawan tren dengan naik 0,04 persen.

Baca juga: Wall Street Lanjutkan Reli Pertumbuhan, S&P 500 dan Dow Cetak Rekor Lagi

Pendiri dan kepala penelitian Fundstrat Global Advisors Tom Lee mengatakan, volatilitas ini berkaitan dengan pemilihan presiden atau pilpres AS yang akan datang.

“Apa yang terjadi pada saham bulan depan adalah lemparan koin, dan saya pikir itulah yang kita lihat, karena ada beberapa reposisi yang terjadi dan juga kita sekarang memikirkan 40 hari menjelang pemilihan,” kata dia dikutip dari CNBC, Kamis (26/9/2024).

“Banyak investor tidak ingin menginvestasikan modal sampai setelah pemilu. Saya tidak berpikir siapa yang menang itu penting, mereka hanya ingin melupakan peristiwa itu,” timpal dia.

Baca juga: Wall Street Hijau, Indeks S&P 500 dan Dow Cetak Rekor Baru


Meskipun mengakhiri tren pertumbuhan hari Rabu, ketiga indeks secara rata-rata tetap meningkat dibandingkan awal September.

Lebih lanjut, katalis potensial berikutnya yang ditunggu para pedagang adalah laporan klaim pengangguran mingguan, yang akan dirilis pada Kamis ini.

Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakanc, terdapat 223.000 klaim pengangguran awal diajukan untuk minggu yang berakhir pada tanggal 21 September. Pembacaan akhir produk domestik bruto kuartal kedua juga akan dirilis pada hari yang sama.

Sedangkan, beberapa pejabat Federal Reserve juga dijadwalkan berbicara pada Kamis ini, termasuk Ketua Jerome Powell dan Presiden Fed New York John Williams.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat