pattonfanatic.com

Ini yang Dilakukan Nasabah Prioritas Hadapi Tren Fluktuasi IHSG

Ilustrasi investasi.
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengatakan, nasabah prioritas perbankan di Indonesia rata-rata telah terbiasa menghadapi siklus ekonomi.

Wealth Management Division Head BTN Meru Arumdalu menjelaskan, dalam kondisi Indeks Haga Saham Gabungan (IHSG) yang sedang dalam tren penurunan, nasabah prioritas perbankan biasanya justru berada dalam posisi untuk siap membeli saham.

"Jadi bukan timbuh kekhawatiran gitu ya, malah pelan-pelan masuk untuk membeli, mereka malah melihat ini sebagai kesempatan untuk membeli," kata dia dalam media briefing Kerja Sama Strategis BTN-Syailendra Capital dengan tema “Riding Market Momentum Through A Diversified Wealth Portfolio," Kamis (26/9/2024).

Baca juga: Tunggu Pelantikan Presiden Baru, IHSG Diproyeksikan Bisa Tembus Level 8.000

Ilustrasi investasi. DOK. Shutterstock/SomYuZu Ilustrasi investasi.
Ia menambahkan, langkah tersebut didasari pengetahun bahwa koreksi pasar saham yang sedang terjadi adalah koreksi yang sehat.

Hal tersebut juga dilakukan dengan mengukur tingkat produk domestik bruto (PDB) yang stabil dan nilai tukar rupiah yang relatif menguat.

"Ini merupakan kondisi yang menarik, untuk mengoleksi (saham)," imbuh dia.

Lebih lanjut, imbali hasil obligasi yang turun juga mendorong keinginan investor yang merupakan nasabah prioritas untuk kembali mengoleksi instrumen investasi itu.

Baca juga: Suku Bunga Turun, Mandiri Sekuritas Proyeksi IHSG Tembus 8.000

Dalam kondisi ini, Meru bilang, ada salah satu produk yang cocok, yakni reksa dana Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP).

Lebih lanjut, Meru bilang, selera investasi nasabah prioritas pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh kebutuhannya. Pada saat seperti ini, ada nasabah yang masuk ke reksa dana, obligasi, sampai koleksi forex atau valuta asing.

"Jadi memang semuanya itu disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, dan appetite-nya adalah ini merupakan momen yang tepat untuk koleksi aset dan produk atau wealth management yang ditawarkan," imbuh dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat