IHSG Lanjutkan Tren Pelemahan di Awal Perdagangan, Rupiah Menguat di Pasar Spot
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (27/9/2024). Berbeda, mata uang garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.709,25 atau turun 35,26 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.744,64. Pada perdagangan kemarin, IHSG juga mengawali sesi petama dengan masuk ke zona merah.
Sebanyak 194 saham melaju di zona hijau dan 115 saham di zona merah. Sedangkan 223 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 666,63 miliar dengan volume 666.69 juta saham.
Baca juga: IHSG Diproyeksikan Naik Terbatas, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, perekonomian Amerika Serikat (AS) menunjukkan kebangkitan dengan keluarnya beberapa angka indikator.
Hal ini sekaligus membuktikan, ekonomi AS ditopang oleh konsumsi yang besar dibandingkan pendapatan yang kuat.
Beberapa angka tersebut misalnya adalah Gross Domestic Product (GDP) Annualized yang secara kuartalan tumbuh di level 3 persen. Sedangkan GDP Price Index kuartal kedua tidak berubah di 2,5 persen.
Sementara, penjualan barang barang tahan lama atau Durable Goods Orders mengalami penurunan dari sebelumnya 9,9 persen menjadi 0 persen.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.670–7.830," kata dia dalam analisisnya, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Tersengat Sentimen Pilpres AS, Wall Street Akhiri Tren Pertumbuhan
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG masih berada di bawah 7.804 dan diperkirakan akan tetap dalam tren turun menuju 7.547 jika hari ini menembus level support minor di 7.652.
Namun demikian, ia menjelaskan, karena IHSG membentuk candle hammer pada hari Kamis, penembusan di atas 7.804 akan membuka peluang untuk melanjutkan tren naik sebelumnya menuju 7.995.
"Level support IHSG berada di 7652, 7.547, 7.460 dan 7.386, sementara level resistennya di 7.853, 7.995, 8.059 dan 8.141. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish," tutur dia.
Sementara itu, bursa kawasan Asia bergerak dalam posisi yang mayoritas hijau, dengan penurunan Strait Times 0,42 persen (15,0 poin) ke level 3.567,22, Shanghai Komposit tumbuh 1,22 persen (36,73 poin) ke posisi 3.037,68, Nikkei 225 tumbuh 0,09 persen (33,19) ke level 38.958,80, dan Hang Seng tumbuh 2,33 persen (464,59 poin) ke posisi 20.389,17.
Baca juga: IHSG Naik Tipis, Nilai Tukar Rupiah Melemah di Pasar Spot
Rupiah
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.09 WIB rupiah berada pada level Rp 15.092 per dollar AS atau menguat 72,5 poin (0,48 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.092 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dollar AS menguat setelah menjalani reli tertajam sejak Juni 2024. Pada pedagang menunggu pidato dari para pembuat kebijakan bank sentral AS, atau The Fed soal laju perkembangann suku bunga.
Meskipun tidak ada katalis yang jelas untuk pemulihan tersebut, para investor tampaknya memiliki pandangan tentang seberapa agresif penurunan suku bunga AS di masa mendatang.
Sementara itu, data klaim pengangguran AS mingguan diberikan dengan saksama pada Kamis malam, mengingat fokus The Fed yang beralih ke ketenagakerjaan daripada inflasi.
Para pedagang masih mengharapkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) kedua yang sangat besar pada pertemuan Fed berikutnya di November,
"Sedangkan untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif tetapi ditutup menguat direntang Rp 15.100-Rp.15.200," tutup dia.
Terkini Lainnya
- Bank Saqu Sukses Tarik Minat Generasi Muda di Synchronize Festival 2024
- PLN Alirkan Listrik Bersih ke 224 Desa, Paling Banyak Indonesia Timur
- Produsen Sarung Tangan Karet Prediksi Penjualan Naik hingga 40 Persen hingga Akhir Tahun
- Kini Belanja di Ranch Market Farmers Market Bisa Pakai Paylater Kredivo
- ITDC Beri Penjelasan soal Kabar Sengketa Lahan di Mandalika
- Siasat BCA Syariah Jaga Pembiayaan Konsumer di Tengah Pelemahan Daya Beli
- Tegaskan Uang Rp 75.000 Masih Berlaku sebagai Alat Pembayaran, BI: Masyarakat Tidak Seharusnya Menolak
- Tegaskan iPhone 16 Belum Bisa Beredar di Indonesia, Kemenperin: Kalau Ada yang Sudah Jual, itu Ilegal
- Deflasi 5 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Barang Impor Banyak Masuk ke Indonesia
- Jadi Role Model Sektor Petrokimia, Pupuk Kaltim Raih The Best State Owned Enterprise di TOP BUMN Awards 2024
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya
- OJK Cabut Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan Rindang Sejahtera Finance
- Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Arsjad Rasjid Tak Hadiri Pengumuman Pengurus
- Umumkan Separuh Pengurus Baru Kadin Indonesia, Anindya: 50 Persennya Setelah 20 Oktober
- Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Harga Emas Bakal Kian "Berkilau"?
- Cek Harga Emas Antam Hari Ini, Jumat 27 September 2024
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian, Jumat 27 September 2024
- Harga Emas Dunia Sentuh Level Termahal Sepanjang Masa, Kian Dekati 3.000 Dollar AS Per Ons
- Ini Modus WNA China Bikin Tambang Emas Liar di Kalbar yang Rugikan Negara Rp 1 Triliun
- Harga Bahan Pokok Jumat 27 September 2024, Harga Ikan Kembung Naik