pattonfanatic.com

Transformasi Ekonomi dan Peluang Jadi Negara Maju

Ilustrasi ekonomi Indonesia.
Lihat Foto

INDONESIA secara resmi sudah mengeluarkan UU No 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Beleid ini ditandatangan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 September 2024.

Satu cita-cita utama berdasarkan UU tersebut adalah visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia sebagai NKRI yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Indonesia bercita-cita untuk menjadi kelompok negara maju dalam dua dekade mendatang.

Transformasi ekonomi menjadi salah satu misi utama dalam dua dekade mendatang. Transformasi ekonomi mencakup lima komponen, yaitu (1) peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas ekonomi, (2) ekonomi hijau, (3) transformasi digital, (4) integrasi ekonomi domestik dan global, dan (5) mendorong kota dan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Setidaknya, perencanaan tersebut sudah mencakup banyak isu global strategis. Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat enam transformasi super prioritas (game changer) dalam bidang transformasi ekonomi:

  1. Peningkatan anggaran ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk komersialisasi industri
  2. Industrialisasi
  3. Percepatan transisi energi berkeadilan
  4. Superplatform untuk percepatan transformasi digital dan produksi talenta digital
  5. Integrasi infrastuktur dan konektivitas
  6. Pembangunan IKN.

Minggu ini, Kepala Ekonom Bank Dunia, Indermit Gill, memberikan apresiasi kepada Indonesia atas capaian pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mendorong pencapaian negara terbesar di Asia Tenggara.

Namun, Bank Dunia juga memberikan catatan menarik: “Butuh keajaiban bagi negara berpendapatan menengah untuk bisa keluar dari status tersebut dalam waktu singkat (hitungan dekade).”

Sejak tahun 1970-an, pendapatan per kapita rata-rata negara berpendapatan menengah cenderung stagnan di sekitar 10 persen dari pendapatan per kapita Amerika Serikat, yaitu sekitar 8.000 dollar AS.

Dari sebagian kecil negara yang berhasil keluar dari jebakan ini, lebih dari sepertiganya disebabkan keanggotaan Uni Eropa atau penemuan cadangan minyak bumi.

Bank Dunia menekankan, Indonesia sebenarnya sudah berada di jalur tepat, tetapi perlu meningkatkan kecepatan untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

Belajar dari Malaysia

Saat ini, pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita Indonesia adalah 4.870 dollar AS.

Batas kategori negara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income) adalah 1.146 dollar AS hingga 4.515 dollar AS. Sedangkan negara berpendapatan menengah atas (upper-middle income) adalah 4.516 dollar AS hingga 14.005 dollar AS.

Sebagai perbandingan dengan negara-negara utama di Asia Tenggara, Malaysia saat ini memiliki GNI per kapita sebesar 11.970 dollar AS. Thailand menyusul dengan nilai 7.180 dollar AS.

Indonesia menyusul di bawah Thailand. Di bawah Indonesia, ada Filipina dengan 4.230 dollar AS. Selanjutnya, Vietnam dengan nilai 4.180 dollar AS, namun perlu diwaspadai karena Vietnam selalu mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara.

Pada Maret 2021, Bank Dunia mengeluarkan pernyataan bahwa kemungkinan besar Malaysia akan bergabung negara maju antara tahun 2024 hingga 2028.

Malaysia masuk kategori upper-middle income pada 1996, menjelang krisis ekonomi Asia. Selanjutnya, jika mengacu pada estimasi Bank Dunia, butuh waktu tiga dekade bagi Malaysia untuk bisa masuk klub negara maju.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat