Wall Street Diproyeksikan Akhiri September dengan Hasil Positif
JAKARTA, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri September dengan catatan yang positif.
Pada penutupan Jumat lalu, indeks Dow yang terdiri dari 30 saham naik 0,3 persen pada dan berakhir pada level tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow mengakhiri minggu ini sekitar 0,6 persen lebih tinggi.
Sementara itu, indeks S&P 500 juga naik sekitar 0,6 persen akhir pekan lalu. Sedangkan, indeks Nasdaq Composite naik hampir 1 persen sepanjang minggu lalu.
Baca juga: Wall Street Kembali Bergairah, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Lagi
Sepanjang September, Dow dan indeks pasar umum atau S&P 500 naik masing-masing 1,8 persen dan 1,6 persen.
Indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi telah naik 2,3 persen sepanjang September.
Pasar saham AS memang mengalami awal yang sulit pada September yang secara historis merupakan bulan terlemah bagi pasar saham, tetapi bangkit kembali seiring dengan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga sebesar setengah poin atau 50 basis poin (bps).
Ketika ditarik lebih jauh, indek S&P 500 naik 5,1 persen pada kuartal ini, sehingga kenaikannya tahun ini menjadi lebih dari 20 persen.
Baca juga: Tersengat Sentimen Pilpres AS, Wall Street Akhiri Tren Pertumbuhan
Namun, Oktober juga memiliki sejarah yang meresahkan bagi pasar, yang dikenal sebagai masa volatilitas ekstrem dengan beberapa penurunan Wall Street yang paling menonjol terjadi selama bulan tersebut.
Pada akhir minggu lalu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulan Agustus hanya mencapai 2,2 persen, terendah sejak Februari 2021. Hal ini membuat investor lebih yakin terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut dari Fed.
Selain itu, angka klaim pengangguran awal yang dirilis minggu lalu turun lebih rendah dari yang diharapkan, menandakan kekuatan di pasar tenaga kerja.
Terkini Lainnya
- Bagaimana Cara Cek BPOM?
- Kepastian ASN Pindah ke IKN Masih Tunggu Arahan Presiden Prabowo
- Siemens-SMART Dorong Transformasi Digital Industri Produk Kelapa Sawit
- Berapa Lama Pencairan BPJS Ketenagakerjaan?
- Untuk Mencapai Target Swasembada Energi, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintahan Prabowo
- Soal Judi Online, Wamenkeu: Enggak Kena Denda, Enggak Bayar Pajak Lagi...
- Sritex Dinyatakan Pailit, Segini Kewajiban Utangnya
- BKN Segera Terbitkan Daftar ASN yang Bakal Pindah Kantor Sesuai Nomenklatur Kabinet Baru
- Begini Nasib ASN Kemenko Marves Usai Kementeriannya Dihapus
- Mentan Sebut 5 Investor Asing Serius Kembangkan Industri Sapi Perah di Indonesia
- JCC Dikelola Mandiri, PPKGBK Siapkan Strategi Dukung Industri MICE
- Tambah Modal, GMFI "Right Issue" 11,7 Miliar Saham
- Buntut Garuda Sering Telat Penerbangan Haji, DPR Minta Kemenag Tambah Armada Penerbangan
- Daftar Saham yang Masuk Indeks IDX30 Periode November 2024-Januari 2025
- Pekerja PGN Siap Dukung Pemanfaatan Gas Bumi Nasional Demi Swasembada Energi
- Kepastian ASN Pindah ke IKN Masih Tunggu Arahan Presiden Prabowo
- Lagi, Mentan Amran Copot Direktur di Kementan karena Terima "Fee" Proyek Rp 700 Juta
- [POPULER MONEY] 80 TKA China Diduga Terlibat Curi 774 Kg Emas di Kalimantan | Utang Pemerintah Turun pada Agustus 2024
- Anak Usaha Telkom Perkuat Ekosistem Bisnis Hiburan Digital RI lewat Inovasi dan Kolaborasi
- Asosiasi: Kemasan Polos Bisa Lemahkan Industri Rokok Elektrik Dalam Negeri
- Cara Beli Tiket Kereta Bandara via Access by KAI
- Cara Mengisi Saldo DANA dari BCA, Mudah dan Praktis