Indonesia Ekspor Kelapa Bulat, Pelaku Industri: Ciptakan Kompetitor untuk Hilirisasi
JAKARTA, - Pelaku industri kelapa mengaku kebijakan ekspor biji kelapa atau kelapa bulat menjadi persoalan untuk pengembangan hilirisasi industri kelapa dalam negeri.
Wakil Ketua Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI), Amrizal Idroes menilai kebijakan ini sama saja menciptakan kompetitor untuk hilirisasi produk kelapa.
"Jadi ini ada semacam kebaikan hati bangsa ini untuk membatu industri-industri di luar negeri seperti China dan Thailand," kata Amrizal dalam Agenda Peluncuran Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045 di Kantor Bappenas, Senin (30/9/2024).
Baca juga: Dongkrak Industri Kakao hingga Kelapa, Pemerintah Bakal Sulap BPDPKS
Amrizal bilang kebijakan ini mengkhawatirkan karena ada kehilangan potensi bahan baku untuk industri lokal itu sendiri.
Pihaknya juga mengatakan ekspor biji kelapa terus mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, ia mencatat pada tahun lalu ekspornya telah mencapai 230 miliar biji kelapa kepada negara yang tertarik melakukan hilirisasi.
"Jadi kita sama saja menciptakan kompetitor kita sendiri di negara negara lain yang tertarik hilirisasi," jelasnya.
Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas Leonardo A.A Teguh Sambodo mengatakan pihaknya membuka peluang untuk melakukan stop ekspor kelapa bulat.
Baca juga: Pengelolaan Kakao dan Kelapa Ada di Tangan BPDPKS
Teguh menjelaskan bahwa ekspor kelapa bulat beberaa kali menjadi kendala industri lokal untuk mendapatkan bahan baku dalam melakukan hilirisasi.
Teguh menilai, kebijakan stop ekspor kelapa bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Sama dengan nikel, kebijakan ini justru bisa membawa investasi asing masuk ke dalam negeri.
"Jadi perusahaan perusahaan yang tadinya mengolah kelapa bulat dari luar bisa datang ke Indonesia untuk membangun pabriknya di sini," kata dia. (Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Indonesia Ekspor Kelapa Bulat, Pelaku Industri: Ciptakan Kompetitor untuk Hilirisasi
Terkini Lainnya
- Sebut Rantai Distribusi Pupuk Masih Rumit, Zulhas: Salah Kebijakan Masuk Penjara
- Gandeng Jalin, Nasabah MotionPay Bisa Lakukan Pembayaran QR Cross Border di Singapura, Thailand, dan Malaysia
- Hadirkan Banyak Hadiah, Ini yang Menarik dari DANAPoly Spesial 11.11 untuk si Pemburu Poin
- Resmi Tercatat di BEI, Saham Emiten Perdagangan Komoditas DAAZ Naik 25 Persen
- TBS Energi Akuisisi Perusahaan Pengelolaan Limbah Singapura
- Saham Singapore Airlines Merosot 6 Persen, Imbas Laba Anjlok Hampir 50 Persen
- Indonesia-China Sepakati Proyek Pendanaan Makan Siang Gratis
- PANDI Luncurkan IDADX untuk Berantas Judi "Online"
- Dukung Pembangunan Infrastuktur, SMGR Siapkan Semen Hijau
- Bagaimana Cara Menghubungi Halo BCA Lewat WhatsApp?
- Simak Daftar Kurs Rupiah Senin dari Bank BRI sampai BNI
- KAI Gelar Travelling by Train ke-16 dengan Rute Jakarta-Surakarta
- Tinggal Hari Ini! Mainkan DANAPoly untuk Kesempatan Menangkan Hadiah Miliaran di Waktu Luang
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 11 November 2024 di Pegadaian
- IHSG Buka Pekan di Zona Merah, Rupiah Perkasa di Pasar Spot
- Indonesia-China Sepakati Proyek Pendanaan Makan Siang Gratis
- Asuransi Sinar Mas Bagikan 337 Asuransi Mikro untuk Siswa dan Nelayan di Sorong
- Survei: 73 Persen Pegawai Amazon Pertimbangkan "Resign" Ketimbang WFO 5 Hari
- Pendaftaran Seleksi PPPK Dibuka Esok
- BPOM Bakal Tindak Tegas "Influencer" yang Promosikan Kosmetik Ilegal
- Kapal Fasilitas Penyimpanan dan Pembongkaran Migas Medco Resmi Berlayar