IHSG Bangkit di Awal Perdagangan, Rupiah Melemah
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (1/10/2024). Berbeda, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.580,09 atau menguat 52,09 poin (0,69 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.528,19.
Sebanyak 222 saham melaju di zona hijau dan 151 saham di zona merah. Sedangkan 202 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 924,29 miliar dengan volume 1,61 miliar saham.
Baca juga: Awali Oktober IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pasar saham China mulai menunjukkan pertumbuhan signifikan. Perdagangan saham China ditutup dengan pertumbuhan 8,48 persen kemarin.
Hal tersebut dipengaruhi oleh dua hal yakni pemerintah dan keputusan bank sentral. Pemerintah China berjanji untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan pengeluaran fiskal dan menstabilkan sektor properti.
Sementara itu, bank sentral China meluncurkan paket stimulus dengan pemangkasan suku bunga jangka waktu pendek dan mengurangi giro wajib minimum ke level terendah sejak 2018.
Ketua Bank Sentral China Pan Gongsheng juga bilang, pihaknya akan turut menopang sektor properti, menurunkan biaya pinjaman, dan melonggarkan aturan untuk memiliki rumah kedua.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support
dan resistance di level 7.465–7.675. Potesi koreksi masih terbuka," kata dia dalam analisisnya, Selasa (1/10/2024).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG membentuk candle bearish marubozu pada hari Senin.
Menurut dia, penutupan harian di bawah level 7.547 menandakan adanya peluang ekstensi koreksi menuju 7.460 sebagai support fraktal terdekat.
Adapun, penembusan di bawah level 7.460 dapat menyeret IHSG menuju zona support 7.347-7.386.
"Level support IHSG berada di 7.460, 7.386, dan 7.347, sementara level resistennya di 7.612, 7.737 dan 7.853. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish," tutur dia.
Sementara itu, bursa kawasan Asia bergerak dalam posisi yang bervariasi, dengan penurunan Strait Times 0,02 persen (0,82 poin) ke level 3.584,46, Shanghai Komposit tumbuh 8,06 persen (248,96 poin) ke posisi 3.336,50, Nikkei 225 tumbuh 1,34 persen (507,29 poin) ke level 38.426,89, dan Hang Seng stagnan di posisi posisi 21.133,67.
Terkini Lainnya
- Bank Saqu Sukses Tarik Minat Generasi Muda di Synchronize Festival 2024
- PLN Alirkan Listrik Bersih ke 224 Desa, Paling Banyak Indonesia Timur
- Produsen Sarung Tangan Karet Prediksi Penjualan Naik hingga 40 Persen hingga Akhir Tahun
- Kini Belanja di Ranch Market Farmers Market Bisa Pakai Paylater Kredivo
- ITDC Beri Penjelasan soal Kabar Sengketa Lahan di Mandalika
- Siasat BCA Syariah Jaga Pembiayaan Konsumer di Tengah Pelemahan Daya Beli
- Tegaskan Uang Rp 75.000 Masih Berlaku sebagai Alat Pembayaran, BI: Masyarakat Tidak Seharusnya Menolak
- Tegaskan iPhone 16 Belum Bisa Beredar di Indonesia, Kemenperin: Kalau Ada yang Sudah Jual, itu Ilegal
- Deflasi 5 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Barang Impor Banyak Masuk ke Indonesia
- Jadi Role Model Sektor Petrokimia, Pupuk Kaltim Raih The Best State Owned Enterprise di TOP BUMN Awards 2024
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya
- OJK Cabut Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan Rindang Sejahtera Finance
- Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Arsjad Rasjid Tak Hadiri Pengumuman Pengurus
- Umumkan Separuh Pengurus Baru Kadin Indonesia, Anindya: 50 Persennya Setelah 20 Oktober
- Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Harga Emas Bakal Kian "Berkilau"?
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Simak Detail Harga Selasa 1 Oktober 2024
- Elon Musk Mau Investasi Rp 22,84 Triliun di Vietnam
- Harga BBM Pertamina Turun per 1 Oktober 2024, Pertamax Jadi Rp 12.100 Per Liter
- Awali Oktober IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- Akhiri Kuartal Ketiga, Wall Street Kembali Cetak Rekor