Bahan Pokok Selasa 1 Oktober 2024: Harga Ikan Kembung Naik, Daging Sapi Murni Turun
JAKARTA, - Daftar harga bahan pokok hari ini, Selasa 1 Oktober 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga ikan kembung per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 2.280 atau 5,79 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 37.120 menjadi Rp 39.400. Bengkulu menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga ikan kembung hari ini dipatok Rp 60.000 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.500 atau 3,81 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 37.900. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga ikan kembung hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.500 atau 3,81 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 37.900.
Harga daging ayam ras per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.110 atau 3,11 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 34.530 menjadi Rp 35.640. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua Barat Daya, dengan banderol harga total Rp 60.000 per kilogram.
Baca juga: Pemerintah Sebut Harga Susu Ikan Bisa Setara Susu Sapi
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 950 atau 2,67 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 34.690. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging ayam ras hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 620 atau 1,74 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 35.020.
Daftar kenaikan harga pangan pokok
Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:
- Kenaikan harga dari Rp 33.400 menjadi Rp 34.290 per kilogram terjadi pada ikan bandeng.
- Harga telur ayam ras naik menjadi Rp 29.080 per kilogram dari sebelumnya Rp 28.490.
- Harga bawang putih bonggol naik dari Rp 39.590 menjadi Rp 40.100 per kilogram.
- Harga garam halus beryodium naik menjadi Rp 11.970 per kilogram dari sebelumnya Rp 11.510.
- Kenaikan harga dari Rp 6.030 menjadi Rp 6.430 per kilogram terjadi pada jagung tk peternak.
- Harga minyak goreng kemasan sederhana naik menjadi Rp 18.420 per liter dari sebelumnya Rp 18.170.
- Harga kedelai biji kering (impor) naik menjadi Rp 11.010 per kilogram dari sebelumnya Rp 10.790.
- Harga tepung terigu kemasan (non-curah) naik menjadi Rp 13.290 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.140.
- Kenaikan harga dari Rp 17.880 menjadi Rp 18.010 per kilogram terjadi pada gula konsumsi.
- Harga beras medium naik dari Rp 13.590 menjadi Rp 13.680 per kilogram.
- Harga tepung terigu (curah) naik menjadi Rp 10.270 per kilogram dari sebelumnya Rp 10.190.
Daftar penurunan harga pangan pokok
Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga daging sapi murni per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 2,83 persen atau turun Rp 3.700 dibanding kemarin, yakni dari Rp 134.670 menjadi Rp 130.970. Penurunan tertinggi terjadi di Papua Tengah, dengan banderol harga total Rp 130.000 per kilogram.
Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 3.930 atau 3,00 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 134.900. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.400 atau 3,36 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 135.370.
Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:
- Penurunan harga dari Rp 44.260 menjadi Rp 42.430 per kilogram terjadi pada cabai rawit merah.
- Harga cabai merah keriting turun dari Rp 31.470 menjadi Rp 30.230 per kilogram.
- Harga minyak goreng curah turun menjadi Rp 15.920 per liter dari sebelumnya Rp 16.370.
- Harga beras premium turun menjadi Rp 15.370 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.540.
- Penurunan harga dari Rp 31.680 menjadi Rp 31.640 per kilogram terjadi pada ikan tongkol.
- Penurunan harga dari Rp 27.930 menjadi Rp 27.900 per kilogram terjadi pada bawang merah.
Baca juga: 3 Cara Olah Daging Beku yang Benar dari Ahli Gizi, Jangan Siram Air Panas
Terkini Lainnya
- Tegaskan Uang Rp 75.000 Masih Berlaku sebagai Alat Pembayaran, BI: Masyarakat Tidak Seharusnya Menolak
- Tegaskan iPhone 16 Belum Bisa Beredar di Indonesia, Kemenperin: Kalau Ada yang Sudah Jual, itu Ilegal
- Deflasi 5 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Barang Impor Banyak Masuk ke Indonesia
- Jadi Role Model Sektor Petrokimia, Pupuk Kaltim Raih The Best State Owned Enterprise di TOP BUMN Awards 2024
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya
- OJK Cabut Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan Rindang Sejahtera Finance
- Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Arsjad Rasjid Tak Hadiri Pengumuman Pengurus
- Umumkan Separuh Pengurus Baru Kadin Indonesia, Anindya: 50 Persennya Setelah 20 Oktober
- Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Harga Emas Bakal Kian "Berkilau"?
- Inovasi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
- IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Lesu di Pasar Spot
- RI Alami Deflasi Beruntun, Mendagri: Hanya Terjadi di Sektor Tertentu, Daya Beli Masyarakat Masih Kuat
- Diskursus Kualitas Pertamax Pertamina
- Rupiah Masih Tertekan, Dekati Rp 15.700 Per Dollar AS
- Bank Artha Graha Fokus Dorong Digitalisasi Layanan Keuangan
- Bos BNI Beberkan Tantangan Usai Penurunan Suku Bunga Acuan
- Harga BBM Pertamina Turun per 1 Oktober 2024, Pertamax Jadi Rp 12.100 Per Liter
- Awali Oktober IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- Akhiri Kuartal Ketiga, Wall Street Kembali Cetak Rekor
- Kemenperin Berharap Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit