Pengembangan Biomassa untuk PLTU Kini Dikembangkan di 3 Daerah
JAKARTA, - Pengembangan biomassa sebagai campuran bahan bakar PLTU PLN kini dikembangkan di tiga daera. Setelah sukses di Cilacap dan Gunung Kidul, PLN juga menerapkan program serupa di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (26/9/2024) lalu.
Program pengembangan biomassa PLN di Tasikmalaya
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pengembangan biomassa ini merupakan wujud nyata kolaborasi dalam mengakselerasi transisi energi.
"Transisi energi merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kita semua. Oleh karena itu, upaya ini membutuhkan lebih banyak pihak untuk bersatu melalui kolaborasi sehingga dapat diduplikasi secara nasional di wilayah-wilayah lainnya," kata Darmawan, melalui siaran pers PLN EPI, Selasa (1/10/2024).
Dirinya merinci, melalui program di Tasikmalaya, pihaknya mampu memberdayakan lebih dari 400 masyarakat setempat dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp 30 miliar per tahun.
"Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat di seluruh Tanah Air sehingga mampu mencapai nilai ekonomi hingga Rp 9,5 triliun per tahun," katanya.
Baca juga: PLN Resmikan Program Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan di Tasikmalaya
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat optimistis program "Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya" yang dilakukan PLN ini akan mendukung kemajuan wilayahnya khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
"Program ini merupakan dukungan yang luar biasa bagi daerah kami. Program hari ini merupakan langkah strategis dan menjadi momentum bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengembangkan sumber daya lokal," kata Yedi.
Ia menambahkan bahwa program ini juga turut menjaga kelestarian lingkungan karena mampu mengubah lahan yang sebelumnya kiritis menjadi lebih hijau dan produktif.
"Ini sejalan dengan upaya kami untuk terus mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan biomassa yang berkelanjutan," tambah Yedi.
Baca juga: Kementan Gandeng PLN Kembangkan Sistem Biomassa, Manfaatkan 46 PLTU
Tingkatkan ekonomi warga
Salah satu anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur, Rismayadi (40) yang terlibat aktif dalam program ini menjelaskan dengan memanfaatkan tanaman indigofera, lahan yang sebelumnya tandus dan sulit ditanami kini menjadi subur karena tanaman tersebut mampu menyimpan air dengan baik.
Tak hanya itu, dari tanaman ini masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan rantingnya dapat dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.
Dirinya optimistis program ini dapat berkelanjutan dan mampu mendorong roda perekonomian bagi desanya.
"Dengan diadakan program penanaman indigofera ini semoga ke depannya bisa mendongkrak tingkat ekonomi untuk warga dan masyarakat di Desa Bojongkapol pada khususnya," tambah Rismayadi.
Terkini Lainnya
- PPN 12 Persen Demi Kerek Penerimaan Negara, ADB: Ada Cara Lain...
- Kemenhub Atur Mobilitas di Pelabuhan Penyeberangan Periode Nataru 2024/2025, Ini Rinciannya
- Prabowo Segera Teken Perpres Irigasi, Mentan: Paling Lambat Besok Ditandatangani
- Peringati Hari HAM, APRIL Group Tingkatkan Akses Kesehatan dan Pendidikan Anak-anak di Riau
- ATM Bersama Potongan Berapa?
- Bapanas: Perintah Presiden Prabowo, Petani-Nelayan Jangan Sampai Menderita karena Produk Tak Terserap
- Watsons Tebar Promo 12.12, Ada Diskon hingga 70 Persen dan Voucer Rp 120.000
- Waspada Penipuan dengan Modus Jual Murah Emas Antam
- Asosiasi Logistik Dukung Kenaikan UMP 2025: Bisa Sejahterakan Pekerja
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Usai Merger dengan XL Axiata, Saham FREN Akan "Delisting" dari Bursa
- Penuhi Aturan "Free Float", Bank JTrust Bakal Rights Issue Tahun Depan
- Semarakkan Harbolnas 12.12, Telkom Beri Diskon Biaya Berlangganan Indibiz untuk UKM
- Kian Panjangnya Rentetan BPR "Gulung Tikar" pada 2024
- Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah pada Kuartal I 2025
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Anggota DPR Baru Diharap Tak Lupakan Pembahasan RUU EBET
- Jemaah Haji dan Umrah RI Bakal Dilayani Transportasi Bus Baru
- Oknum Kepala Daerah Akali Data Inflasi, Bos BPS: Kami Jaga Independensi
- Bumiputera Kembali Jalankan Bisnis, OJK Sebut Target Penyehatan Belum Tercapai
- IHT Dipandang Bisa Terpukul PP Kesehatan hingga RPMK Tembakau