Menjadikan Sampah Bernilai Ekonomi ala Warga Balongan Jabar
JAKARTA, - Warga Balongan di Indramayu, Jawa Barat (Jabar) memiliki upaya tersendiri untuk mengolah sampah jadi bernilai ekonomi. Program olah sampah ini diprakarsai PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balongan sejak 2016 silam.
Desa Balongan di Indramayu sendiri berhubungan dengan Pertamina sejak 1994 yakni saat dibangunnya Kilang Pertamina Balongan. Sepanjang masa tersebut, KPI Balongan terus melakukan program corporate social responsibility (CSR) terutama untuk mengangkat ekonomi dan pemberdayaan warga sekitar kilang.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Unit Balongan Mohamad Zulkifli mengatakan, program olah sampah dimulai pada 2016 dengan membuka bank sampah bernama Bank Sampah Widara.
Tokoh desa setempat, Matori alias Mamat mengatakan, bank sampah itu dilahirkan dari musyawarah kelompok yang berkumpul di bawah pohon bidara. Bank sampah itu kemudian menjadi kelompok binaan KPI Unit Balongan.
Baca juga: Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah
Selanjutnya, aktivitas kelompok ini terus berkembang hingga Mamat mempelopori terbentuknya Wilayah Pengelolaan Daur Ulang Sampah yang dikenal dengan Wiralodra pada 2019. Fokus utama kelompok ditahun pertama adalah kegiatan penanganan sampah organik melalui budidaya maggot BSF (Black Soldier Fly).
Kemampuan kelompok mendaur ulang sampah ditingkatkan lewat berbagai pelatihan. Berbagai program kelompok, seperti Semur Tumpah (Sembako Murah Tukar Sampah) mulai menarik perhatian warga.
Sampah-sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kertas, besi, perabot bekas, dan minyak jelantah ditukarkan dengan sembako murah seperti beras, telur, kopi, teh, minyak goreng, mie, dan gula.
“Kegiatan ini telah menjadi favorit ibu-ibu rumah tangga karena menjadi tambahan pemenuhan kebutuhan dapur dan keluarga,” kata Mamat, melalui keterangan pers KPI, Selasa (01/10/2024).
Baca juga: PGN Salurkan Gas ke Kilang Balongan Milik Pertamina
Pindah lokasi
Kemudian Pada pertengahan 2020, Mamat dan Kelompok Wiralodra telah mampu mengolah sampah sebanyak 100 kilogram setiap bulannya. Sampah yang diperoleh adalah hasil dari setoran warga sekitar RT 04/RW 02 Desa Balongan saja.
Namun, setahun kemudian terjadi peningkatan pendapatan sampah dan dimulailah pemindahan lokasi pengelolaan sampah terpadu ke tempat yang lebih luas yang disponsori oleh kilang Balongan.
Bangunan yang dimiliki oleh Kelompok Wiralodra sekarang seluas 5x10 m2 dan mampu mengolah sampah 240 kg/bulan yang dikumpulkan dari seluruh wilayah RW 02 serta beberapa warung di pasar terdekat.
Baca juga: Luhut Yakin 3 Tahun Lagi Indonesia Mampu Olah Sampah 30.000 Ton Per Hari
Terkini Lainnya
- Gunakan Produk Ramah Lingkungan, Anak Usaha SMGR Revitalisasi Trotoar di Jakarta
- Pasarkan Asuransi Digital, Hanwa Life Perkenalkan Platform MyVitamine
- Simak Daftar Kurs Rupiah di Bank Mandiri sampai BCA
- IHSG Bergerak di Zona Merah, Rupiah Melemah di Pasar Spot
- KUR Bisa Gantikan Pinjol? Ini Keunggulannya Menurut Kemenko Perekonomian
- Aprindo Usul Kenaikan PPN 12 Persen Ditunda Dulu 1-2 Tahun
- Pemerintah Arahkan Penyaluran KUR untuk Dukung Program Prioritas Prabowo
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
- Demi Peluang Ekonomi, Alasan Prabowo Ingin Indonesia Gabung OECD Sekaligus BRICS Plus
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Kamis 14 November 2024
- 3 Pernyataan Bahlil Usai Gelar Doktornya Ditangguhkan UI
- Harga Bahan Pokok Kamis 14 November 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Direktur BRI Dukung Usulan Dana Bansos Ditambah Rp 100 Triliun untuk Dorong Daya Beli
- IHSG Bakal Kembali Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Wall Street Tumbuh Tipis, Efek Pemilu AS Kian Memudar
- Surveyor Indonesia Dukung Percepatan Investasi di Indonesia
- Gandeng Perguruan Tinggi, Arutmin Bikin Inkubator Bisnis untuk Usaha Kecil dan Menengah
- Dapat Anggaran Terbatas, Menhub: Kami Tidak Pernah Komplain ke Kemenkeu...
- BTN Buka Lowongan Kerja hingga 6 Oktober 2024, Simak Kualifikasinya
- Blibli dan Grab Kenalkan "Green Delivery," Prioritaskan Kendaraan Ramah Lingkungan