Perusahaan Gas Samator Resmikan Pabrik di KIT Batang
JAKARTA, - Perusahaan gas PT Samator Indo Gas meresmikan pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang atau KIT Batang, Jawa Tengah.
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 28.010 meter persegi ini merupakan fasilitas terbesar Samator di Indonesia, dan menjadi bagian penting dari pengembangan industri gas nasional.
Rachmad Harsono, Direktur Utama Samator menyatakan, fasilitas ini tidak hanya terbesar di antara pabrik-pabrik yang dimiliki perseroan.
Baca juga: KIT Batang Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Akses Investor ke Layanan dan Fasilitas
"Tetapi juga dilengkapi dengan teknologi energi terbarukan, seperti solar panel, untuk mendukung operasional yang lebih ramah lingkungan," jelas Rachmad dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10/2024).
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk memasok gas industri ke seluruh tenant di KIT Batang serta kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sementara itu, Direktur Utama KIT Batang Ngurah Wirawan menuturkan, pihaknya selalu berkomitmen menyediakan infrastruktur terbaik yang mendukung pertumbuhan tenant.
"Dengan hadirnya pabrik Samator yang modern ini, kami semakin yakin bahwa KITB dapat menjadi kawasan industri yang hijau, pintar, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga: Promosi di Vietnam, KIT Batang Manfaatkan Teknologi VR
Melalui investasi sebesar Rp 500 miliar, Samator menghadirkan keunggulan fasilitas pabrik di KIT Batang dengan teknologi Air Separation Units (ASU) 7000 untuk mengoptimalkan proses produksi.
Dengan kemampuan menghasilkan 7.000 Liquid Oxygen (LOX), 7.000 Liquid Nitrogen (LIN), dan 280 Liquid Argon (LAR), pabrik ke-56 Samator ini mampu menghasilkan kapasitas produksi yang terbesar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan oksigen secara masif bagi industri.
Terkini Lainnya
- The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, Rupiah "Tekuk" Dollar AS
- Program Rumah Murah Pemerintah, Masyarakat Bisa Mencicil hingga 30 Tahun
- Kurs Rupiah Terbaru Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
- Aset BUMN Tak Terpakai Bakal Digunakan untuk Proyek 3 Juta Rumah Kementerian PKP
- Bagaimana Posisi Kementerian BUMN Setelah Ada Danantara? Erick Thohir Beri Penjelasan
- Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Produsen Beras Ini Gandeng Petani Lokal
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Jumat 8 November 2024
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 350 Juta untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
- Harga Bahan Pokok Jumat 8 November 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Daging Sapi Murni Turun
- IHSG Diprediksi Masih Lesu Hari Ini
- Teken Kerja Sama dengan Antam, Freeport Targetkan Produksi Emas 4,75 Ton pada 2025
- IHSG dan Rupiah Kompak Menguat pada Awal Perdagangan
- Per Hari Ini, Tarif Tol Solo-Jogja Resmi Berlaku
- Bank Sentral AS The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin
- Ini Tantangan Perusahaan RI Terapkan "Assurance" pada Laporan Keberlanjutan
- Apa Itu Prinsip 50/30/20 dalam Mengatur Keuangan?
- Nutrilon Royal Flagship Store di Raja Susu, Hadirkan Pengalaman Belanja Interaktif untuk Nutrisi Anak
- Tumbuhkan Investasi, PGN Dukung Akselerasi Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II
- Menjadikan Sampah Bernilai Ekonomi ala Warga Balongan Jabar
- Surveyor Indonesia Dukung Percepatan Investasi di Indonesia