pattonfanatic.com

Wall Street Merosot Usai Peningkatan Ketegangan di Timur Tengah

Ilustrasi bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street.
Lihat Foto

JAKARTA, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melandai pada penutupan perdagangan Selasa (1/10/2024) waktu setempat.

Ini menyusul meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Kondisi ini mengurangi antusiasme investor setelah menutup kuartal III-2024 dengan positif.

Indeks Dow Jones Industri al turun 173,18 poin atau 0,41 persen menjadi 42.156,97. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 0,93 persen ke level 5.708,75. Kemudian, indeks Nasdaq Composite turun 1,53 persen dan berakhir pada level 17.910,36.

Baca juga: Akhiri Kuartal Ketiga, Wall Street Kembali Cetak Rekor

Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham.

Harga acuan minyak mentah West Texas Intermediate melonjak setelah pasukan pertahanan Israel mengatakan Iran menembakkan rudal ke negara tersebut. 

Indeks Volatilitas CBOE (VIX) yang juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, mencapai angka 20 pada titik tertingginya hari itu. Hal ini mengindikasikan peningkatan kekhawatiran di kalangan pedagang.

Namun, harga minyak turun dari level tertingginya dan saham bergerak dari level terendahnya setelah serangan Iran karena para pedagang berharap kerusakan dan pembalasan Israel selanjutnya akan minimal.

Manajer Portofolio Senior Globalt Investments Keith Buchanan mengatakan, ketakutan selalu menimbulkan ketidakstabilan.

Baca juga: Wall Street Diproyeksikan Akhiri September dengan Hasil Positif

“Selain, tentu saja, dampak yang sangat besar terhadap kehidupan, pasar akan terpukul secara langsung ketika ada kekuatan yang hampir menjanjikan tingkat ketidakstabilan tertentu,” ujar dia, dikutip dari CNBC, Rabu (2/10/2024).

Secara umum, lebih dari 3 dari 5 saham indeks S&P 500 turun dalam sesi tersebut menandakan masalah umum di pasar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat