pattonfanatic.com

Gandeng BKSDA, Pertamina Kembangkan Eduwisata Kopi di Marangkayu Kaltim

Eduwisata kopi di Desa Prangat Baru, Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) mengembangkan kawasan edukasi wisata (eduwisata) kopi luwak bernama Kampung Kopi Luwak di Prangat Baru, Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kaltim.

Program yang dimulai sejak 2020 ini bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kutai Kartanegara serta kelompok petani kopi di Desa Prangat Baru.

Program ini tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal melalui budidaya kopi liberika dan kopi luwak, tetapi juga mendukung konservasi satwa luwak sebagai bagian dari ekosistem yang menjaga nilai ekonomi produk kopi tersebut.

"Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Prangat Baru terus meningkat, dari 591 pengunjung pada 2022 menjadi 1.763 pada 2023,” ujar Ketua Kelompok Tani Kapak Prabu Rindoni, melalui keterangan pers, Rabu (2/10/2024).

Kerja sama dengan BKSDA, lanjut Rindoni, untuk memantau dampak meningkatnya kunjungan terhadap habitat luwak liar. "Perencanaan kegiatan monitoring satwa luwak liar harus dilakukan secara terpadu," ujarnya.

Baca juga: Astra Resmikan Destinasi Eduwisata Pembatik di Gunungkidul

Sebagai kawasan edukasi wisata, di kawasan Prangat Baru terbentuk empat kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang melibatkan 152 penerima manfaat.

Ia bilang, pihaknya menyasar pangsa pasar dan wisatawan baru dari dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Terutama, agar kopi dari Prangat Baru tersebut jadi oleh-oleh khas Kalimantan Timur.

Untuk itu, strategi pemasaran bakal diperluas, termasuk kerja sama dengan asosiasi hotel, yang diharapkan akan meningkatkan peluang produk kopi ini di pasar yang lebih luas.

Manager Communication Relations & CID PHI Dony Indrawan meyakini bahwa hubungan yang harmonis dengan masyarakat di wilayah operasi Perusahaan akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi dan bisnis Perusahaan.

“Oleh karena itu, kami mendukung pengembangan kemandirian masyarakat melalui program-program CSR yang inovatif dan berkelanjutan,” jelas Dony.

Baca juga: Kunjungi Waibu Agro Eduwisata, Jokowi Harapkan Anak Muda Papua Terus Belajar

Menurut dia, kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan serta pemanfaatan potensi lokal sebagai solusi atas persoalan yang dihadai masyarakat menjadi kunci keberhasilan program CSR perusahaan.

Seperti pada Kampung Kopi Luwak di Prangat Baru ini dimana perusahaan berhasil mewujudkan kampung eduwisata dan ekologi melalui pendampingan dan pengembangan.

“Dengan pengembangan menjadi kawasan eduwisata, paradigma masyarakat terhadap luwak juga berubah. Kini masyarakat percaya bahwa luwak harus dilindungi kelestariannya karena menghasilkan hubungan yang mutual sekaligus nilai ekonomi tinggi dari biji kopi yang dimakannya,“ pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat