Kemenko Perekonomian Dorong Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Prakerja
JAKARTA, - Pemerintah mendorong agar program Prakerja dapat dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebab, sampai saat ini belum ada kepastian terkait keberlanjutan program pada tahun depan.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, capaian Prakerja selama hampir lima tahun ini membuat program ini layak untuk diteruskan.
Tercatat, sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling, dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima.
Selain itu, hasil Studi Svara Institute (2023) menemukan peningkatan pendapatan penerima Prakerja hingga 17,6 persen lebih tinggi dibanding non-penerima. Sementara hasil Studi DEFINIT-ADB (2023) menunjukkan bahwa 95 persen penerima Prakerja meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan.
Baca juga: 3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?
"Secara program, kita tetap mendorong kelanjutan dari program Prakerja ini karena seperti yang saya sampaikan capaian-capaian angkanya tadi dan saya kira posisi saat ini akan semakin penting," ujarnya saat media briefing di kantornya, Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Menurut dia, program Prakerja dapat menjadi salah satu upaya pemerintahan selanjutnya untuk menyelesaikan permasalahan di sektor tenaga kerja yang berkaitan dengan permasalahan masyarakat kelas menengah.
Dengan adanya akses pekerja untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan dari program Prakerja, maka akan membuka peluang bagi para pekerja untuk meningkatkan taraf hidupnya.
"Semuanya sangat relevan dan mestinya sangat positif untuk kita keberlanjutan," kata dia.
Kendati demikian, keputusan keberlanjutan program Prakerja ini diserahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih Prabowo Subianto. "Keputusan akhir tetap ada di pemerintahan baru," tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar program Kartu Prakerja diteruskan pada pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Permintaan ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (9/8/2024).
"Tentu saya laporkan mengenai Prakerja, capaian-capaian baik, ke depannya beliau minta itu masuk di dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025," ujar Airlangga.
"Iya (masuk program pemerintahan baru)," katanya.
Baca juga: Nyaris 10 Juta Gen Z Menganggur, Kemenko Perekonomian Tawarkan Program Prakerja
Terkini Lainnya
- Google Maps Versi Indonesia
- Cara Mudah Transfer dari BRI ke Bank Jateng via ATM dan BRImo
- Mengenal Apa Itu Kupon dalam Investasi Obligasi
- Keuntungan dan Risiko Investasi Saham yang Harus Diketahui
- Apa yang Dimaksud Dengan Inklusi Keuangan?
- Telan Biaya Rp 2,2 Triliun, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi Akhirnya Rampung
- Agresivitas PGN Kembangkan Pasar Gas Bumi di Indonesia Timur
- Sepekan Ini Dana Asing Masuk Rp 570 Miliar ke Indonesia
- Mengenal PPU dalam Kepesertaan BPJS Kesehatan
- Mengenal PBPU dalam Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
- Menabung Bukan Hanya tentang Menyimpan Uang...
- Bank Jago Siapkan 3 Produk "Direct Loan", Apa Saja?
- Ada Penyesuaian, Pemerintah Tetapkan Syarat Perusahaan Pindah Skema Investasi Hulu Migas
- Menimbang Ekspor Sedimentasi Pasir Laut
- Ternyata Ini yang Suka Bikin Proyek BUMN Kena Kasus Hukum
- Mengenal 3 Struktur APBD dan Penyusunannya
- Gandeng BPDLH, BNI Salurkan Dana Bantuan untuk Program Lingkungan Hidup
- Berinovasi lewat Produk dan Teknologi, MIUBaby Raih 2 Rekor Muri
- Lowongan Kerja Bank BRI untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya
- Tekan Inflasi Medis, Emiten Rumah Sakit BMHS Susun Standar Pelayanan Khusus