Gapensi Harap Pemerintahan Baru Lebih Libatkan Kontraktor Lokal dalam Pembangunan Infrastruktur
JAKARTA, - Pemerintahan baru Prabowo-Gibran diharapkan lebih melibatkan kontraktor lokal dalam pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, roda perekonomian daerah juga ikut berputar.
Harapan tersebut disampaikan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), lantaran dalam 10 tahun era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pembangunan infrastruktur masif dilakukan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gapensi La Ode Safiul Akbar mengatakan, pihaknya berharap pembangunan infrastruktur yang masif akan dilanjutkan di era Prabowo-Gibran.
Apalagi, dalam Rancangan Undang Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 Pemerintah menganggarkan pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp 400,3 triliun.
Baca juga: Ditunggu Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Prabowo dan Pembiayaannya
Anggaran tersebut, katanya, terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN.
"Ini bisa menjadi peluang bagi pemerintah untuk lebih melibatkan kontraktor local dalam pembangunan, sehingga roda perekonomian daerah ikut berjalan,” kata La Ode melalui keterangan pers, Rabu (2/10/2024).
Ia menambahkan, dominasi kontraktor BUMN Karya dalam proyek skala besar dan strategis nasional harus diimbangi dengan kolaborasi antara kontraktor BUMN dan kontraktor lokal. Sehingga, BUMN Karya bisa jadi mitra, bukan kompetitor kontraktor lokal.
"Kontraktor lokal dapat lebih dilibatkan dan diberikan kesempatan sehingga bisa terjadi peningkatan kualitas kontraktor di semua daerah,” lanjutnya.
Baca juga: Capaian Pembangunan Infastruktur dalam 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Sebagai informasi, jumlah perusahaan konstruksi di Indonesia pada 2023 mencapai 190.677, dengan rincian, skala kecil 157.322 perusahaan, skala menengah 31.413 perusahaan, dan kala besar 1.942 perusahaan.
Selama 10 tahun era Jokowi sendiri, pemerintah paling gencar melakukan pembangunan jalan tol dengan total panjang 2.432 kilometer (km). Kemudian, disusul pembangunan jembatan, hingga Flyover.
Untuk pembangunan jalan tol sepanjang 2.432 km, meliputi Sumatera 1.138 km, Jawa 1.857 km, Kalimantan 145 km, Sulawesi 61 km, dan Bali 10 km.
Rata-rata sekitar 243,2 km jalan tol terbangun setiap tahunnya. Sehingga total ruas jalan tol operasional di Indonesia telah mencapai 3.212 km.
Terkini Lainnya
- Hartanya Bertambah Rp 1.280 Triliun, Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Kedua Dunia
- Google Maps Versi Indonesia
- Cara Mudah Transfer dari BRI ke Bank Jateng via ATM dan BRImo
- Mengenal Apa Itu Kupon dalam Investasi Obligasi
- Keuntungan dan Risiko Investasi Saham yang Harus Diketahui
- Apa yang Dimaksud Dengan Inklusi Keuangan?
- Telan Biaya Rp 2,2 Triliun, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi Akhirnya Rampung
- Agresivitas PGN Kembangkan Pasar Gas Bumi di Indonesia Timur
- Sepekan Ini Dana Asing Masuk Rp 570 Miliar ke Indonesia
- Mengenal PPU dalam Kepesertaan BPJS Kesehatan
- Mengenal PBPU dalam Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
- Menabung Bukan Hanya tentang Menyimpan Uang...
- Bank Jago Siapkan 3 Produk "Direct Loan", Apa Saja?
- Ada Penyesuaian, Pemerintah Tetapkan Syarat Perusahaan Pindah Skema Investasi Hulu Migas
- Menimbang Ekspor Sedimentasi Pasir Laut
- Perlu Dukungan Pemerintah untuk Menyediakan Modal Dasar Perolehan Dana Haji
- IBC Gandeng 2 Perusahaan China untuk Dorong Hilirisasi Tembaga
- Anindya Bakrie Minta Bocoran ke Airlangga soal Kebijakan Ekonomi Prabowo
- Mengenal Inovasi Teknologi yang Mengantarkan MIUBaby Raih 2 Penghargaan Bergengsi
- Kemenko Perekonomian Dorong Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Prakerja