pattonfanatic.com

Wall Street Lanjutkan Tren Penurunan Imbas Ketegangan Timur Tengah

Ilustrasi bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street.
Lihat Foto

JAKARTA, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali anjlok menghadapi kekhawatiran atas ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.

Indeks Industri Dow Jones turun 184,93 poin atau 0,44 persen dan ditutup pada level 42.011,59. Sementara indeks S&P 500 turun 0,17 persen dan ditutup pada level 5.699,94. Sedangkan indeks Nasdaq Composite mengakhiri hari dengan penurunan 0,04 persen di level 17.918,48.

Perdagangan Oktober dimulai dengan awal yang sulit karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang melemahkan antusiasme investor.

Setelah saham jatuh pada Selasa setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel, investor sekarang bersiap menghadapi ketidakpastian lebih lanjut karena Israel memulai operasi darat ke Lebanon .

Baca juga: Ketegangan Timur Tengah Membebani Pasar, Wall Street Tumbuh Tipis

Di sisi lain, minyak mentah AS berjangka naik lebih dari 5 persen. Hal ini mendorong kenaikannya minggu ini menjadi lebih dari 8 persen karena meningkatnya ketakutan terkait Timur Tengah yang mendorong kenaikan harga.

Adapun, saham energi mengalami kenaikan yang bersamaan, dengan sektor S&P 500 naik sekitar 5,9 persem minggu ini. Sektor ini sedang menuju minggu terbaiknya dalam lebih dari setahun.

Namun, sektor energi merupakan salah satu dari sedikit titik terang di pasar yang suram pada hari Kamis. Hampir 4 dari setiap 5 anggota S&P 500 turun. Saham-saham berkapitalisasi kecil juga mengalami kesulitan, dengan Russell 2000 jatuh 0,7 persen.

Baca juga: Wall Street Merosot Usai Peningkatan Ketegangan di Timur Tengah

 


Dengan pergerakan Kamis, tiga indeks utama mengalami penurunan minggu ini. Indeks Dow dan S&P 500 masing-masing turun 0,7 persen, sementara Nasdaq diperkirakan akan berakhir 1,1 persen lebih rendah.

Hal itu menandai perubahan setelah tiga kuartal yang kuat, dengan Bespoke Investment Group menemukan 2024 memiliki keuntungan terbesar selama sembilan bulan pertama dalam setahun sejak 1997.

Kepala penelitian dan strategi kuantitatif di Horizon Investments Mike Dickson mengatakan, pasar telah menghadapi berbagai hal sepanjang 2024.

"Kami telah melewati tahun yang fantastis sejauh ini Namun, pasti ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,” kata dia dikutip dari CNBC, Jumat (4/10/2024).

Lebih lanjut, klaim pengangguran mingguan sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Hal itu memberikan petunjuk mengenai kesehatan pasar tenaga kerja saat para pedagang bersiap untuk laporan penggajian September yang diawasi ketat yang akan dirilis pada Jumat pagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat