Oknum Kepala Daerah Akali Data Inflasi, Airlangga: Yang Nakal Harus Dikasih Sanksi
JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan sanksi oknum kepala daerah yang terbukti memanipulasi data inflasi.
Pasalnya, tindakan manipulasi data ini dilakukan kepala daerah untuk mendapatkan hadiah berupa Dana Insentif Daerah (DID) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena berhasil mengendalikan angka inflasi.
Sementara, pemerintah pusat memberikan hadiah insentif tersebut agar pemerintah daerah betul-betul berupaya mengendalikan harga di daerahnya, terutama harga pangan.
Baca juga: Oknum Kepala Daerah Akali Data Inflasi, Menkeu Tegaskan Data Harus Akurat dan Kredibel
Harga pangan perlu dijaga tetap rendah dan stabil supaya daya beli masyarakat utamanya kelas menengah ke bawah terkendali.
"Yang nakal-nakal harus dikasih sanksi, karena memang kita kan memberikan insentif agar mereka mengendalikan volatile food. Kenapa volatile food penting? Karena jangan sampai daya beli masyarakat tergerus karena harga pangan naik," ujarnya saat ditemui di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Namun, Airlangga tidak mengungkapkan sanksi apa yang akan diberikan kepada oknum kepala daerah yang terbukti melakukan manipulasi data inflasi.
Dia juga enggan mengungkapkan daerah mana saja yang diduga melakukan tindakan ini. "Bocorannya nanti," kata Airlangga saat ditanya daerah yang melakukan manipulasi data.
Baca juga: Oknum Kepala Daerah Akali Data Inflasi, Bos BPS: Kami Jaga Independensi
Menkeu tegaskan data inflasi harus akurat dan kredibel
Secara terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta pemerintah daerah untuk tidak memanipulasi data inflasi daerah.
Pasalnya, tindakan ini bisa membuat data realisasi inflasi yang rutin dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak akurat.
Terkini Lainnya
- VKTR Operasikan 20 Bus Listrik dengan TKDN 40 Persen untuk TransJakarta
- Adopsi Teknologi Blockchain UMKM
- Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025
- Saham DGWG Naik 15,65 Persen pada Hari Pertama Melantai di Bursa
- BRI Raup Rp 1,6 Triliun dari Transaksi AgenBRILink Sepanjang 2024
- Pelindo Layani 1,9 Juta Penumpang dan 130.000 Kendaraan Selama Libur Nataru
- Saham OBAT Melonjak di Hari Pertama IPO, Raup Rp 59,5 Miliar
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- 3 Manfaat Asuransi Jiwa yang Jarang Diketahui Orang
- Mayoritas Harga Pangan Dilaporkan Turun, Cabai Rawit Merah Rp 72.690 per Kg
- Emiten Milik Aguan CBDK Resmi IPO, Saham Langsung ARA
- Simak Daftar Kurs Rupiah di 5 Bank Besar di Indonesia
- Peserta Lolos CPNS 2024 Wajib Isi Daftar Riwayat Hidup, Ini Caranya
- IHSG dan Rupiah Lesu di Pembukaan Awal Pekan
- Cek Harga Emas Antam 13 Januari 2025
- Chandra Asri Akuisisi Shell Energy and Chemicals Park
- Jangan Panik, Ini Tip Jitu Terhindar dari Modus Penipuan Link Palsu Pemulihan Akun DANA
- Konsumsi Protein RI Paling Rendah se-Asia Tenggara, KKP Sebut Makan Bergizi Gratis Bisa Jadi Solusi
- JKN Singkatan dari Apa?
- Bank Mandiri Berbagi Kebahagaiaan bersama 2.600 Anak Yatim Piatu lewat Program "Mandiri Berbagi"