pattonfanatic.com

OJK: Maraknya PHK Sejalan dengan Modus Penipuan Keuangan

Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Lihat Foto

BALIKPAPAN, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, maraknya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa waktu lalu sejalan dengan banyaknya modus penipuan keuangan yang mengintai masyarakat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, modus penipuan keuangan ini juga menyasar korban PHK.

"Pertama yang menawarkan kerja-kerja itu, jadi orang sudah jatuh tertimpa tangga. Dia sudah kehilangan pekerjaan, tetapi kemudian ditawarkan yang sesi paruh waktu yang pertama bayar uang dulu, nanti disuruh top up, ternyata dia malah jadi korban penipuan," kata dia ketika ditemui di acara Literasi Keuangan indonesia Terdepan (Like It) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (5/10/2024).

Baca juga: Airlangga Ragukan Data Korban PHK Nyaris Sentuh 53.000 Orang per September 2024

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi ketika ditemui di acara Literasi Keuangan indonesia Terdepan (Like It), Sabtu (5/10/2024)./ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi ketika ditemui di acara Literasi Keuangan indonesia Terdepan (Like It), Sabtu (5/10/2024).

Ia menambahkan, di tengah banyak masyarakat yang sedang kesusahan, banyak fasilitas pinjaman makin banyak diminati.

"Mungkin solusi jangka pendek ya," imbuh dia.

Perempuan yang karib disapa Kiki itu menuturkan, masyarakat perlu berpikir ulang sebelum mengambil pinjaman, terutama untuk mereka yang menjadi korban PHK.

"Padahal kalau orang belum tahu kapan dia punya penghasilan, nanti malah utangnya menggulung," terang dia.

Lebih lanjut, Kiki mengungkapkan, salah satu fasilitas pinjaman industri yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran adalah industri fintech peer-to-peer lending. Sayangnya, pertumbuhan pembiayaan ini ditopang oleh sektor konsumtif.

Baca juga: Ada 53.000 Orang Jadi Korban PHK Januari-September 2024, Jateng Terbanyak

"Untuk itu, kami harus cermati supaya masyarakat ini tidak semakin tergulung. Kalau mereka sudah susah, tidak punya penghasilan, malah mengajukan pinjaman," ungkap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat