pattonfanatic.com

Konflik Timur Tengah Memanas, Pengamat Sebut Impor Pangan Bisa Jadi Solusi Redam Kenaikan Harga Pangan

Ilustrasi beras.
Lihat Foto

JAKARTA, - Konflik antar negara di Timur Tengah memanas selama kurun waktu terakhir. Kondisi ini berdampak pada lonjakan harga minyak dunia dan pangan.

Pada Jumat (4/10/2024), harga minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 3,72 dollar AS atau 5,03 persen menjadi 77,62 dollar AS per barrel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 3,61 dollar AS atau 5,15 persen menjadi 73,71 dollar AS per barrel.

Sementara itu harga pangan mengalami kenaikan. Mayoritas harga pangan terpantau naik.

Baca juga: Strategi Menghadapi Disinflasi Pangan

ilustrasi berasFREEPIK/FREEPIK ilustrasi beras

Komoditas yang naik di antaranya beras, bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi murni, hingga telur ayam.

Berdasarkan panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) Jumat, 4 Oktober 2024 harga beras premium naik Rp 40 menjadi Rp 15.540 per kilogram (kg).

Kemudian harga beras medium tercatat naik Rp 20 menjadi Rp 13.590 per kg.

Juga harga komoditas bawang putih bonggol naik Rp 50 menjadi Rp 39.810 per kg. Dan harga bawang merah naik Rp 120 menjadi Rp 28.340 per kg.

Baca juga: Mentan Amran Sebut Prabowo Akan Bangun Sektor Pertanian Besar-besaran, Ingin Swasembada Pangan 3 Tahun ke Depan

Untuk menjaga ketersediaan pangan dan meredam kenaikan harga, pemerintah melakukan impor.

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menilai wajar kebijakan impor pangan termasuk beras yang dilakukan pemerintah.

Menurut dia, impor merupakan langkah yang tepat untuk memastikan pasokan tercukupi bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam situasi tertentu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat