Menperin Sebut Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Industri Capai 682.000 Per Tahun
JAKARTA, - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kebutuhan tenaga kerja industri mencapai 682.000 per tahun.
Untuk itu pihaknya mendorong program pelatihan jangka pendek untuk tenaga kerja industri perlu dilaksanakan secara masif.
"Program pelatihan jangka pendek dengan konsep 3-in-1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja) dapat terus dilaksanakan dalam jumlah yang lebih masif. Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri yang saat ini mencapai 682.000 per tahun," ujar Agus Gumiwang saat memberikan sambutan di acara Industrial Education and Training Expo (Idutex) 2024 di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2024).
Baca juga: Menteri Rosan: Investasi Serap 7,1 Juta Tenaga Kerja di Periode Kedua Jokowi
“Untuk itu, diperlukan terobosan-terobosan strategi, kerja sama, maupun dukungan yang sinergis dan kuat dari para stakeholders. Inilah yang harus dikelola dan ditingkatkan terus oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI)," tegasnya.
Agus menjelaskan, pemerintah telah menetapkan visi Indonesia Emas Tahun 2045 dengan target menjadi bagian dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia dan menjadi high income country.
Untuk mencapainya, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus dipersiapkan menjadi unggul, kompeten, yang bisa menjawab seluruh masalah dan tantangan ke depan.
Agus melanjutkan, Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan SDM. Sebab saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi dengan jumlah usia muda yang besar. Yakni mencapai 67,5 persen dari total penduduk sebesar 281,6 juta jiwa.
Sehingga menurut Agus, perlu ada kesesuaian atau link and match antara pendidikan dan pelatihan vokasi dengan kebutuhan dunia usaha industri saat ini.
"Tahun 2024, Kemenperin melalui BPSDMI telah melatih dan memfasilitasi penempatan kerja bagi 21.534 orang (data Januari-September 2024). Sementara itu, melalui SMK dan Politeknik Kemenperin juga akan melantik sekitar 5.600 orang lulusan sepanjang tahun ini," katanya.
Kepada BPSDMI, ia memberikan lima target kerja untuk selanjutnya. Yaitu meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pendidikan baik pada kelas-kelas reguler, pengembangan program studi baru, pengembangan kelas kerja sama dengan industri, penyelenggaraan program studi di luar kampus terutama pada level pendidikan tinggi, dan meningkatkan kapasitas dan pemanfaatan peran dari Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0
“Khusus untuk kerja sama dengan luar negeri, catatannya, selain dengan Jepang, perlu juga untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari Korea Selatan, China dan Taiwan. Kerja sama itu tidak hanya dengan industrinya saja, tetapi juga dengan kampus-kampus di luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPSDMI Masrokhan mengatakan, animo generasi muda untuk terjun ke dunia industri cukup tinggi.
Baca juga: KKP Sebut Industri Susu Ikan Bisa Serap 195.000 Tenaga Kerja
Pada penerimaan siswa dan mahasiswa baru unit pendidikan Kemenperin tahun 2024, sebanyak 83.738 orang mendaftar ke 13 Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin serta sembilan SMK Kemenperin.
“Dengan kuota yang tersedia sebanyak 6.850 orang, artinya rasio penerimaan pada tahun ini telah mencapai 1:12,2, naik signifikan dari tahun sebelumnya dengan rasio 1:6,” tutur Masrokhan.
Untuk peningkatan kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, Kemenperin telah meresmikan gedung baru dan fasilitas SMK-SMAK Bogor dengan kapasitas 1.600 siswa.
Selanjutnya, Kemenperin akan meresmikan gedung pendidikan Politeknik Industri Logam Morowali dan Politeknik Industri Petrokimia Banten.
Pada tahun 2025, Kemenperin juga akan membangun gedung pendidikan baru SMK-SMTI Padang dan SMK-SMAK Makassar.
Kemenperin juga akan menambah satu unit Balai Diklat Industri (BDI) di Batam untuk bidang industri Logam, Mesin, Aeronautika, Elektronika dan Perkapalan.
Baca juga: Proyek Hilirisasi MIND ID Serap Hingga 3.600 Tenaga Kerja
Terkini Lainnya
- Jadwal KA BIAS Solo-Madiun (PP)
- Sekilas Mengenal Danantara, "Superholding" BUMN Baru yang Bakal Kelola Aset "Jumbo" Rp 9.480 Triliun
- Jurus Lo Kheng Hong Berburu "Cuan" dari Pasar Modal
- Jika Suku Cadang Pesawat Bebas Bea Impor, Apakah Harga Tiket Bisa Turun?
- Profil Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas Pengganti Dwi Soetjipto
- Apindo Khawatir Kemenangan Trump di Pilpres AS Berdampak Pada Dunia Usaha Indonesia
- Trump Menang Pilpres AS 2024, Rupiah Berpotensi Tembus Rp 16.000
- Pertamina Bidik Perluasan Bisnis Energi Hijau ke Timur Tengah
- Rusdi Kirana Dikabarkan Bakal Jadi Dirut Garuda? Ini Respons Erick Thohir
- [POPULER MONEY] Danantara Bakal Kelola Aset Rp 9.480 T | Imbas Trump Menang, Kekayaan Elon Musk Naik Rp 328,4 T
- Erick Thohir Sebut Divestasi Saham Freeport Harus Ekstra Hati-hati
- Erick Thohir Setuju Bulog Tak Lagi BUMN, Sudah Dibicarakan dengan Prabowo
- Tiket Kereta Api Natal dan Tahun Baru 2025 Sudah Dijual, Cek Sekarang!
- Cara Tutup Akun Lazada PayLater dan Syaratnya
- Harga Bitcoin Kembali Sentuh Rekor Tertinggi, Hasil Pilpres AS Jadi Penopang
- Rusdi Kirana Dikabarkan Bakal Jadi Dirut Garuda? Ini Respons Erick Thohir
- Gaji Hakim Tak Naik Sejak 2012, Hashim: Ini Akan Diperbaiki Prabowo
- Produsen Sarung Tangan Karet Prediksi Penjualan Naik hingga 40 Persen hingga Akhir Tahun
- Kelanjutan Kasus Kresna Life, OJK: Kasasi Masih Berlangsung
- ITDC Beri Penjelasan soal Kabar Sengketa Lahan di Mandalika
- Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Bisa Diatasi dengan Pembatasan Produk Impor Murah