IHSG Menghijau di Akhir Sesi, Rupiah Perkasa di Pasar Spot
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan, Selasa (8/10/2024).
IHSG menguat 53,00 poin atau 0,71 persen pada level 7.557,14 di akhir sesi perdagangan hari ini. Pada penutupan perdagangan Senin lalu, IHSG juga ditutup di zona hijau dengan penguatan 8,04 poin setara 0,11 persen.
IHSG berhasil menemukan momentum pertumbuhan pada pekan ini. Kemarin, IHSG juga ditutup pada zona hijau.
Baca juga: IHSG Awal Sesi Turun 51 Poin, Rupiah Bangkit
Sepanjang hari ini, IHSG rata-rata bergerak di atas level pembukaannya, terutama pada sesi dua perdagangan.
Di awal sesi, IHSG sempat terjungkal ke level 7.449,47 sebelum akhirnya menutup perdaganan dengan pertumbuhan 53 poin lebih tinggi dari level pembukaan.
Mengutip data RTI, sebanyak 261 saham melaju di zona hijau dan 290 saham berada di zona merah. Sementara itu, sebanyak 240 saham lainnya stagnan.
Jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 13,89 triliun dengan volume 24,06 juta lembar saham.
Baca juga: IHSG Melemah di Awal Pekan, Nilai Tukar Rupiah Tertekan di Pasar Spot
Saham-saham yang menjadi top gainers sekaligus mengerek indeks antara lain, Bank Syariah Indonesia (BRIS) naik 4,81 persen ke level 3.050. Kemudian, Krakatau Steel (KRAS) naik 5,00 persen ke level 168. Lalu Rukun Raharja (RAJA) naik 9,76 persen ke level 1.800.
Sedangkan, saham-saham yang menjadi top losers yang menjadi penghambat laju IHSG di antaranya, Vale Indonesia (INCO) turun 6,14 persen ke level 4.130.
Sementara, Adaro Mineral Indonesia (ADMR) turun 5,57 persen ke level 1.440, serta Elnusa (ELSA) turun 5,38 persen ke level 492.
Terkini Lainnya
- Apa Alasan Bunga Pindar Konsumtif Tak Turun Merata?
- Menteri KP Sebut Pelaku Pemasangan Pagar Laut Tangerang Terancam Denda
- Tanggapan Serikat Pekerja eFishery Soal Dugaan Kasus Fraud "Sistematis"
- Erick Thohir Tak Masalah FlyJaya Muncul dan Jadi Pesaing BUMN
- Dua Kereta Terlambat Sampai Jakarta Akibat Banjir Grobogan, KAI Minta Maaf
- Bahlil: Transmisi Jadi Kendala Utama Pembangunan Energi Terbarukan
- Wamentan Sebut Masih Banyak Daerah Serap Gabah dengan Harga di Bawah HPP
- Devisa Hasil Ekspor SDA Wajib Parkir 100 Persen Minimal Setahun di Dalam Negeri
- Guru Besar IPB: Indonesia Berpotensi Swasembada Beras Tahun Ini
- IBC, TKDN, dan Sinoron Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis "Swap Battery"
- Usai Pelantikan, Ini Kebijakan Ekonomi Trump yang Harus Dicermati
- IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Sesi Perdagangan
- Pengusaha Hary Tanoesoedibjo Hadiri Pelantikan Donald Trump di AS
- RI Bisa Manfaatkan Peluang Relokasi Pabrik Imbas Kebijakan Trump
- Mengapa OJK Batasi Usia dan Penghasilan untuk Pengguna "Paylater"?
- Pengusaha Hary Tanoesoedibjo Hadiri Pelantikan Donald Trump di AS
- Area Pagar Laut di Tangerang Punya HGB, Menteri KP: Di Dasar Laut Tidak Boleh Ada Sertifikat!
- Tujuh Direksi dan Komisaris NET TV Mengundurkan Diri
- Diisukan Jadi Menkeu Selanjutnya, Ini Kata Menkes Budi Gunadi Sadikin
- TOBA Divestasi 2 PLTU, Kejar Target Netralitas Karbon pada 2030
- Menteri PUPR Pastikan Apartemen Siap Huni jika ASN Pindah ke IKN Januari 2025
- Pasar Kripto Bersiap Tunggu Pemangkasan Suku Bunga AS