Wall Street Bergairah Usai Harga Minyak Turun
JAKARTA, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tumbuh usai harga minyak yang turun dari level tertingginya.
Selain itu, saham teknologi juga mencatat kinerja yang baik pada sesi tersebut.
Dikutip dari CNBC, Rabu (9/10/2024), indeks S&P 500 naik 0,97 persen. Sementara, indeks Nasdaq Composite naik 1,45 persen. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3 persen.
Baca juga: Tersengat Sentimen Harga Minyak, Wall Street Lesu di Awal Pekan
Di sisi lain, harga minyak mentah West Texas Intermediate turun 4,6 persen pada Selasa karena para pedagang memantau kemungkinan pembalasan Israel terhadap serangan rudal Iran dan upaya AS untuk mencegah konflik regional yang lebih luas.
Pergerakan tersebut tampaknya mencerminkan optimisme yang berkembang, bank sentral AS Federal Reserve dapat melewati soft landing, terutama setelah laporan ketenagakerjaan minggu lalu menunjukkan kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja.
Penerima manfaat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) Nvidia dan Broadcom naik 4 persen dan 3 persen.
Kepala Investasi Truist Wealth Keith Lerner mengatakan, sektor teknologi akan kembali menegaskan kepemimpinannya.
Baca juga: Wall Street Menguat Pekan Lalu, Pasar Asia Pasifik Tunggu Keputusan Bank Sentral
“Tren pendapatan di bidang teknologi masih yang terkuat di pasar yang kita miliki. Saya pikir kita akan melihat lebih banyak rotasi kembali ke area itu,” ujar di dikutip dari CNBC, Rabu (9/10/2024).
Bagaimanapun, mungkin ada gejolak lebih lanjut dalam Oltober yang secara historis merupakan bulan paling bergejolak tahun ini, terutama hanya beberapa minggu menjelang pemilihan presiden AS.
Sebagai informasi, harga minyak turun pada hari Selasa, setelah naik awal bulan ini di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun telah naik kembali di atas 4 persen.
Terkini Lainnya
- Dorong Kebiasaan Menabung, UOB Gelar Program Savings Week
- Istana Sebut Prabowo Belum Bahas Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara
- Perjanjian ICA-CEPA Selesai, Mendag Budi Sebut Akses Masuk Sawit ke Kanada Lebih Mudah
- Rayakan HUT Ke-34, JNE Bawa Semangat Melesat Sat Set
- Soal Kementerian Penerimaan Negara, Kemenko Perekonomian: Itu Domainnya Kemenkeu
- Elnusa Pastikan Pasokan Elpiji Lancar Jelang Natal dan Tahun Baru
- ICA-CEPA dengan Kanada Rampung secara Substantif, Ini Keuntungannya bagi RI
- AirAsia Akan Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- 3 Pekerjaan "Entry-Level" dengan Potensi Penghasilan 100.000 Dollar AS
- Soal Proyek Gasifikasi Batu Bara Pengganti LPG, PTBA Tunggu Penugasan Pemerintah
- Menteri KP Targetkan Ikan Nila Karawang Jadi Sumber Protein Makan Bergizi Gratis
- Banggar DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 5 Triliun untuk 7 Kemenko
- PMI Manufaktur Kontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Kami Tidak Heran...
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Istana Sebut Prabowo Belum Bahas Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara
- KemenKop-UKM Pastikan Program KUR Akan Berlanjut di Era Kepemimpinan Prabowo
- Lelang Tujuh Seri SBSN: Pemerintah Kumpulkan Dana Rp 7,75 Triliun
- Transformasi Sektor Perasuransian, Pejaminan, dan Dana Pensiun, Ini Langkah OJK
- Apa Itu Divestasi: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Metode
- Tak Hanya Finansial, BPKH Kampanyekan Peduli Kondisi Fisik Sebelum Haji