pattonfanatic.com

Mendag Zulhas Puji 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Sebut Perdagangan Surplus Terus dan Inflasi Terkendali

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas (dua dari kanan) usai acara pembukaan Trade Expo Indonesia yang ke-39 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).
Lihat Foto

TANGERANG, - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebutkan bahwa neraca perdagangan terus-terusan surplus di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama 10 tahun terakhir.

Hal itu diungkapkan Zulhas dalam sambutannya pada acara pembukaan Trade Expo Indonesia yang ke-39 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).

“Pertumbuhan ekonomi yang stabil rata-rata 5 persen lebih, inflasi terkendali, perdagangan alhamdulillah 52 bulan terus-terusan surplus, 52 bulan, bapak,” kata Zulhas di hadapan Presiden Jokowi yang hadir dalam kesempatan itu.

Dalam kesempatan itu, Zulhas juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi akan meletakkan jabatan presiden pada 20 Oktober mendatang.

Baca juga: Evaluasi Pemerintahan Jokowi, KSP: Kelas Menengah Turun tapi Tak Sampai Jatuh Miskin

Zulhas mengatakan bahwa Jokowi telah menyelamatkan negara dari Covid-19.

“Dua tahun yang begitu berat, tidak mudah. Banyak yang sudah Bapak (Jokowi) lakukan, transportasi mulai zaman Bung Karno, Jakarta tidak selesai, sekarang tembus Jakarta-Surabaya, Lampung sampai Aceh, Bapak bangun pusat-pusat wisata Komod, Danau Toba, Mandalika,” kata Zulhas.

Zulhas juga meyakini, transisi pemerintahan dari Jokowi ke presiden terpilih Prabowo Subianto adalah transisi yang terbaik dibanding sebelum-sebelumnya.

Baca juga: Capaian Pembangunan Infastruktur dalam 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

 


Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ekonomi global masih tumbuh lambat di kisaran 2,6 hingga 2,7 persen.

“Inflasi juga masih menghantui banyak negara. Perkiraan inflasi global di kisaran 5,9 persen, ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat negara-negara terus membuat kebijakan restriksi perdagangan,” kata Jokowi.

Saat ini, sebut Presiden, setidaknya ada 19 negara yang membatasi perdagangan dan membuat volume perdagangan global menjadi lesu.

Jokowi juga membahas masuknya produk impor, khususnya dari China, yang masif dengan harga jauh lebih murah.

“Dan kita sebagai negara dengan pasar yang besar dan dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yaitu 280 juta jiwa, harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk kita, agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri,” kata Jokowi.

Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Menhub: 45 PSN Sudah Diselesaikan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat