pattonfanatic.com

Lo Kheng Hong Sebut "Wonderful Company" Saham Ideal, BNI Jadi Contoh

Investor senior Indonesia Lo Kheng Hong saat mengunjungi pembangunan proyek-proyek IKN, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (17/7/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Investor kawakan Lo Kheng Hong menyebut "wonderful company" menjadi kriteria ideal dalam penentuan saham, di mana ia menjadikan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai contoh.

"BNI adalah contoh 'wonderful company'," kata Lo Kheng Hong saat BNI Investor Daily Summit 2024, dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Menurutnya, "wonderful company" memenuhi enam prasyarat yang dapat dilihat pada kinerja perusahaan.

Baca juga: Emiten Lo Kheng Hong, Gajah Tunggal Cetak Laba Bersih Rp 577,1 Miliar pada Semester I-2024

Ilustrasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. SHUTTERSTOCK/WIBISONO.ARI Ilustrasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Syarat pertama yaitu kejujuran pengendali, direksi dan komisaris perusahaan. "Jika mereka tidak jujur, saya tidak akan membeli saham perusahaan tersebut," ujarnya.

Syarat kedua adalah bidang usaha perusahaan. Dia berpendapat tidak semua bidang usaha layak untuk diinvestasikan. Lo hanya membeli saham perusahaan yang memiliki bidang usaha yang kuat dan prospektif.

Ketiga, laba yang besar. Lo menekankan pentingnya berinvestasi pada perusahaan yang mencatatkan laba besar.

Keempat, pertumbuhan perusahaan. Ini terkait dengan tumbuh atau tidaknya laba perusahaan yang diinvestasikan.

Baca juga: Kunjungi Pembangunan IKN, Ini Kata Investor Senior Lo Kheng Hong 

Kelima, valuasi saham. "Perusahaan bagus sekalipun, jika valuasinya terlalu mahal, saya tidak akan membelinya. Saya hanya bersedia membeli perusahaan bagus di harga wajar, atau jika bisa, saat harga diskon,” jelas dia.

Terakhir, dividend yield. Menurut Lo, dividend yield yang tinggi sangat menarik karena memberikan keuntungan pasif bagi investor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat