Wamentan Sebut Negara Asal Impor Sapi untuk Program Susu Gratis Prabowo, Mana Saja?
JAKARTA, - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan soal asal negara impor sapi perah yang akan digunakan untuk mendukung program susu gratis pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Sudaryono, negara asal impor sapi perah bisa disesuaikan. Kementan akan menyerahkan keputusan memilih negara asal impor kepada masing-masing perusahaan pengimpor.
"Asal impornya disesuaikan, terserah perusahaannya. Ya kan tentu saja ada pertimbangan mengambil dari negara yang iklimnya sama, itu lebih baik kan, (misalnya) Meksiko, Brasil, dan seterusnya," ujar Sudaryono usai menghadiri peluncuran buku peluncuran buku "Anti-mainstream Beureucracy" di Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).
"Tapi juga tidak menutup kemungkinan ada beberapa yang bisa disesuaikan gitu. Jadi kita kembalikan kepada pengusahanya, kepada perusahaannya. Ya kan dia yang mau pelihara gitu. Jadi tentu saja tidak kita harus begini, harus begitu, karena itu mereka investasi, mereka mendatangkan investasi, mau mendatangkan sapi hidup di Indonesia, memelihara, memberdayakan sapi hidup di Indonesia," jelasnya.
Sehingga Kementan sifatnya hanya membantu teknis birokrasi, perizinan maupun dukungan untuk penyediaan lahan.
Baca juga: Pemerintah Gandeng 40 Perusahaan untuk Penyediaan Susu Gratis Era Prabowo
Sudaryono juga mengungkapkan, saat ini sudah ada sekitar 46 perusahaan menyatakan komitmen menjadi mitra pemerintah dalam impor sapi perah untuk program susu gratis.
Perusahaan itu terdiri dari perusahaan lokal maupun koperasi. Komitmen jumlah impor sapi pun beragam mulai dari ribuan hingga ratusan ribu ekor.
"(Ada) 46 (perusahaan) kalau enggak salah ya? Iya, ada
Ada yang komitmen ke 100.000 ekor, ada yang 50.000 ekor, ada yang 5.000. ada perusahaan lokal, kooperasi yang juga mau datangkan sekian ratus gitu. Jadi beragam, beragam," ungkap Sudaryono.
"Totalnya komitmennya sudah 1,3 juta. Komitmennya, belum ada yang datang ya, 1,3 juta ekor," tambahnya.
Baca juga: Hilirisasi Perikanan dan Alternatif Minum Susu Gratis
Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) membuka keran impor sapi perah sebanyak 1 juta ekor demi mendukung program pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sapi perah tersebut didatangkan untuk mendukung produksi susu di dalam negeri untuk menyukseskan program Makan Siang Bergizi Gratis Prabowo-Gibran.
“Jumlahnya 1 juta untuk lima tahun ke depan. Itu sapinya,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip pada Sabtu (7/9/2024).
Diketahui, program bagi-bagi susu merupakan bagian dari program Makan Bergizi Gratis.
Baca juga: Mau Bikin Program Susu Gratis, Ternyata Indonesia Masih Impor Susu
Namun pemerintah terkendala suplai susu, mengingat 80 persen kebutuhan susu masih mengandalkan impor.
Impor sapi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal sapi dalam memproduksi susu, yakni sebanyak 2,5 juta ekor. Sehingga pemerintah berencana membuka impor sapi perah sebanyak 1 juta sampai 1,5 juta ekor.
Jika jadi direaliasikan, makan siang dan susu gratis akan diberikan langsung kepada siswa pra sekolah, dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga tingkat pesantren.
Program susu gratis direncanakan akan menyasar 82 juta anak. Dengan begitu, dibutuhkan sekitar 40 juta liter susu.
Terkini Lainnya
- Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke Indonesia
- Ciri-ciri Rekening yang Rentan Dipakai untuk Tindak Kriminal Menurut OJK
- AlloFresh Hadirkan 4 Fitur dan Diskon untuk Mudahkan Belanja Online
- Serangan Siber Mengintai, Lindungi Data Perusahaan dengan Penggunaan Peranti yang Tepat
- UMP Sumut 2025 Naik Jadi Rp 2,9 Juta Berlaku 1 Januari
- Pendaftaran Mudik Gratis Nataru Kemenhub Dibuka, Ini Cara Daftarnya
- WeNetwork Dorong Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia Emas
- Pupuk Kaltim Dukung Pelestarian Ekosistem Perairan
- OJK: Penerapan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Masih Tunggu Peraturan Pemerintah
- Vietnam Turunkan PPN Jadi 8 Persen, Menko Airlangga: Beda Negara, Beda Kebijakan...
- Periode Libur Nataru, Pelabuhan Penyeberangan Terapkan Skema Khusus
- OJK Sebut PPN 12 Persen Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
- Nikmati Gaya Hidup Lebih Mudah, Ini Cara Apply Kartu Kredit Online lewat myBCA
- Digempur Risiko Geopolitik Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil
- Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 71,83 Dollar AS Per Barrel
- Bandara IKN Disebut Dibuka untuk Umum Tahun Depan, Begini Kata Menhub
- Sri Mulyani dan Tonggak Ekonomi
- [POPULER MONEY] Bocoran Kabinet Prabowo, Banyak Menteri dari Kabinet Jokowi | BNI Jadi Contoh Saham Ideal Lo Kheng Hong
- Pemerintah Ingin Program Pembangunan 3 Juta Rumah Mayoritas Dikelola Kontraktor Kecil
- Mengenal Apa Itu PNBP atau Penerimaan Negara Bukan Pajak