BEI Ukur Dampak Kebijakan Pemilihan Menteri Pemerintahan Prabowo
JAKARTA, - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menanggapi banyaknya jumlah menteri dalam kabinet yang bakal terbentuk dalam pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terhadap pasar modal Indonesia.
Pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming akan berlangsung pada 20 Oktober 2024.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pada dasarnya pasar saham akan selalu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Senyum Sri Mulyani Saat Ditanya Peluang Jadi Menteri Kabinet Prabowo...
Pasalnya, kebijakan tersebut pada akhirnya akan berdampak pada emiten yang tercatat di bursa saham. Pada akhirnya, hal tersebut akan memengaruhi kinerja bursa dan harga saham perusahaan-perusahaan tercatat.
“Investor pasti akan melihat itu, tidak melihat apakah jumlah kementerian atau apa, tapi impact-nya terhadap pertumbuhan ekonomi seperti apa,” kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Ia menambahkan, banyaknya menteri tidak selalu berarti akan ada birokrasi yang berbelit.
Sebab, hal tersebut sepatutnya telah dipertimbangkan sebelumnya. Jumlah kementerian tersebut mungkin saja dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas.
Baca juga: Bocoran Prabowo: Banyak Menteri yang Akan Datang Berada di Kabinet Sekarang
“Ya kita lihat aja lah nanti setelah 20 (Oktober 2024) reaksi pasar seperti apa,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Jeffrey menceritakan, tren pergantian kepemimpinan, biasanya diikuti pasar saham dengan pergerakan yang positif. Ia menyebut, pasar kadang-kadang menunggu susunan kabinet baru untuk dapat melihat dampaknya.
Sebagai contoh pada awal pencalonan Joko Widodo sebagai presiden, pasar saham merespons dengan pertumbuhan hingga 6 persen. Respons ini yang terjadi saat pencalonan Jokowi pada 2014 kerap disebut dengan "Jokowi Effect".
Terkini Lainnya
- Serangan Siber Mengintai, Lindungi Data Perusahaan dengan Penggunaan Peranti yang Tepat
- UMP Sumut 2025 Naik Jadi Rp 2,9 Juta Berlaku 1 Januari
- Pendaftaran Mudik Gratis Nataru Kemenhub Dibuka, Ini Cara Daftarnya
- WeNetwork Dorong Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia Emas
- Pupuk Kaltim Dukung Pelestarian Ekosistem Perairan
- OJK: Penerapan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Masih Tunggu Peraturan Pemerintah
- Vietnam Turunkan PPN Jadi 8 Persen, Menko Airlangga: Beda Negara, Beda Kebijakan...
- Periode Libur Nataru, Pelabuhan Penyeberangan Terapkan Skema Khusus
- OJK Sebut PPN 12 Persen Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
- Nikmati Gaya Hidup Lebih Mudah, Ini Cara Apply Kartu Kredit Online lewat myBCA
- Digempur Risiko Geopolitik Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil
- Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 71,83 Dollar AS Per Barrel
- BPKH Catatkan Pencapaian Signifikan Selama Tujuh Tahun Beroperasi
- Apa Kabar Rupiah Digital? Ini Perkembangannya Menurut BI
- KCI Prediksi Penumpang Commuter Line Tembus 19,4 Juta Orang Selama Nataru 2024/2025
- Hasilkan Inovasi Keselamatan Pertambangan, Kontraktor Tambang PPA Raih Subroto Award 2024
- Mandiri Looping for Life, Inisiasi Ekonomi Berkelanjutan lewat Daur Ulang Pakaian
- Daftar Kantor Cabang BCA se-Indonesia yang Buka Sabtu Minggu
- Apa Itu PLN Prepaid dan Bedanya dengan Postpaid
- Pemerintah Dorong Industri Parkir Menggunakan Energi Bersih