Rupiah Bergerak Volatil, BI Diramal Tahan Suku Bunga Acuan
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Oktober pada Rabu (16/10/2024) siang hari. Pada pertemuan kali ini, BI diproyeksi mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 6 persen.
Salah satu pertimbangan utama yang membuat BI diprediksi mempertahankan suku bunga acuan ialah pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang volatil, cenderung melemah.
Tim Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM - FEB UI) mencatat, secara bulanan kurs rupiah terdepresiasi 1,20 persen, dari sekitar Rp 15.300 per dollar AS pada pertengahan September ke kisaran Rp 15.600 per dollar AS pada pekan kedua Oktober 2024.
"Sejak awal tahun, rupiah sudah terdepresiasi sebesar 1,20 persen (year to date), cenderung lebih buruk dibandingkan ringgit Malaysia, rand Afrika Selatan, baht Thailand, dan rupee India," tulis LPEM - FEB UI, dalam laporannya, dikutip Rabu.
Depresiasi rupiah selaras dengan adanya aliran modal asing keluar yang terjadi selama satu pekan terakhir. Berdasarkan data BI, pada periode 7 - 10 Oktober 2024 terjadi "capital outflow" sebesar Rp 2,84 triliun.
Padahal, pada September 2024, modal asing deras masuk ke pasar uang RI. LPEM - FEB UI menyatakan, kembali keluarnya modal asing selaras dengan meningkatnya tensi geopolitik global dan ketidakpastian menjelang Pemilihan Umum di Amerika Serikat.
"Secara kumulatif hingga 11 Oktober, imbal hasil surat utang pemerintah tenor 10 tahun meningkat 21bps ke 6,73 persen dan tenor 1 tahun sebesar 13bps ke 6,21 persen sejak akhir bulan lalu," tulis LPEM - FEB UI.
Baca juga: Kata Bos BI soal Dugaan Korupsi CSR Bank Indonesia
Dengan mempertimbangkan volatilitas pasar uang RI, LPEM - FEB UI menilai, BI perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 6 persen. Meskipun bank sentral negara maju, utamanya The Federal Reserve, sudah mulai melonggarkan kebijakan moneternya, BI dinilai belum memiliki urgensi untuk kembali melanjutkan langkah penurunan suku bunga acuan.
"Sehingga, kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00 persen untuk saat ini," tulis LPEM - FEB UI.
Proyeksi senada disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede. Ia mengatakan, indeks dollar AS tengah berada dalam tren penguatan, sehingga akan menjadi pertimbangan utama BI dalam menentukan arah kebijakan moneternya.
Penguatan indeks dollar AS terjadi seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang kembali berubah. Masih positifnya sejumlah data perekonomian AS membuat pasar berekspektasi, The Fed tidak akan menurunkan suku bunga acuannya secara agresif di sisa tahun 2024.
"Kami perkirakan BI Rate tetap di level 6 persen pada RDG bulan Oktober 2024," ucapnya.
Terkini Lainnya
- GovTech untuk Pajak: Antara Efisiensi dan Risiko
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Gakoptindo Komitmen Suplai Tempe-Tahu untuk Makan Bergizi Gratis
- DGWG Pakai Dana IPO untuk Beli Bahan Baku, Dukung Ketahanan Pangan RI
- Neraca Perdagangan RI Surplus 5 Tahun Berturut-turut, 31,04 Miliar Dollar AS pada 2024
- Kemenkeu Siapkan Insentif Kompetitif untuk Pembentukan Family Office
- Pemerintah Sudah Proses Penghapusan Kredit 67.000 UMKM
- Menteri UMKM Lantik Pejabat Eselon I di Pasar Tanah Abang
- Gaji UMR Malang 2025, Baik Kota Maupun Kabupaten Malang
- Startup Logistik Berbasis Teknologi Ubah Wajah Pergudangan di Indonesia
- Luhut Usulkan Pembentukan Family Office Mulai Februari 2025
- Puluhan UMKM di Ciamis Diduga Tertipu Pemasok Program MBG, Ini Kata Menteri UMKM
- Gaji UMR Situbondo 2025, Paling Rendah di Jawa Timur
- Calon Menteri Transportasi AS Bertekad Pulihkan Kepercayaan Dunia kepada Boeing
- Nilai Ekspor Indonesia Tembus 264,70 Miliar Dollar AS Sepanjang 2024
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Profil Anggito Abimanyu, Dosen UGM yang Bakal Jadi Wamenkeu era Prabowo
- Naik Rp 3.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 16 Oktober 2024
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian Hari Ini Rabu 16 Oktober 2024
- Keponakan Prabowo Jadi Wamenkeu Lagi, Sri Mulyani Bakal Punya 3 Wakil
- Harga Bahan Pokok Rabu 16 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni