Amortisasi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Bedanya dengan Depresiasi
JAKARTA, - Amortisasi adalah salah satu konsep penting dalam keuangan yang digunakan untuk mengurangi nilai pinjaman atau aset secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Dalam konteks pinjaman, amortisasi membantu mengatur pembayaran agar lebih terencana dan terstruktur.
Sementara itu, dalam akuntansi, amortisasi memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai nilai aset dalam laporan keuangan bisnis.
Baca juga: Kala Sri Mulyani Terpental dari Posisi Menkeu di Era SBY
Pengertian Amortisasi
Amortisasi adalah metode akuntansi yang digunakan untuk mengurangi nilai buku aset atau pinjaman secara bertahap selama periode tertentu.
Dalam konteks pinjaman, amortisasi melibatkan pembayaran utang secara berkala, termasuk bunga dan pokok pinjaman.
Metode ini sering diterapkan pada pinjaman besar seperti hipotek rumah, di mana pembayaran terstruktur membantu peminjam mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Selain itu, amortisasi juga berlaku dalam akuntansi aset berharga seperti peralatan dan bangunan, yang nilainya menurun seiring waktu.
Baca juga: Gandeng Kredivo, Bayar Tiket MRT Jakarta Bisa Pakai Paylater
Mengapa Amortisasi Penting?
Dilansir dari Gramedia.com, amortisasi penting karena memungkinkan perusahaan atau individu untuk membagi biaya aset atau utang secara adil selama masa manfaatnya.
Dengan cara ini, amortisasi membantu menghindari beban keuangan besar yang harus dibayar sekaligus, sehingga pembayaran menjadi lebih terjangkau dan teratur.
Hal ini sangat bermanfaat dalam pengelolaan keuangan, baik untuk pinjaman besar seperti hipotek rumah maupun untuk aset tetap seperti peralatan dan bangunan.
Lebih lanjut, amortisasi memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya riil terkait dengan penggunaan aset atau pembayaran utang.
Baca juga: Mengenal Debit dan Kredit dalam Akuntansi: Pengertian dan Perbedaannya
Dalam akuntansi, proses ini mencatat penyusutan nilai aset secara periodik, mencerminkan pengurangan nilai ekonomisnya selama masa penggunaan.
Dengan demikian, perusahaan dapat melaporkan keuangan dengan lebih tepat, memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang nilai aset dan kewajiban mereka dari waktu ke waktu.
Tujuan Amortisasi
1. Memberikan Informasi Pembayaran yang Jelas
Amortisasi membantu individu atau perusahaan mengetahui jumlah pembayaran yang harus dilakukan, termasuk porsi bunga dan pokok pinjaman.
Terkini Lainnya
- Kemenag Sudah Gelontorkan Rp 19,7 Triliun untuk Penyelenggaraan Haji 2024
- Blibli Ajak Mahasiswa Tangkap Peluang "Green Jobs"
- Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya
- Program 100 Hari Kerja Menpan RB, Selesaikan Penataan dan Pengisian Jabatan Kementerian di Kabinet Prabowo
- Wamenkeu Anggito Sebut Menteri dan Eselon I Bakal Pakai Mobil Dinas Buatan Pindad
- Tambah Kementerian, 229.901 ASN dan PPPK Berpotensi Pindah Kantor
- IHSG Turun di Awal Pekan, NIlai Tukar Rupiah Tembus 15.700
- Digitalisasi Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
- Wawancara Eksklusif dengan Product Manager Gojek Arum dan Renata, Kupas Tuntas Potensi Talenta Lokal Indonesia
- Kemasan Polos Ancam Industri Rokok Elektronik, Kadin Jakarta: Kemenkes Perlu Kaji Ulang
- BRI Insurance Bayar Klaim dan Manfat Rp 900 Juta di Jambi
- Astra Life Membukukan Total Aset Rp 8,1 Triliun pada Kuartal III 2024
- Kemenkes Edukasi Pentingnya Jaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- Program Makan Bergizi Gratis dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan
- Dukung "Green Logistics," KAI Logistik Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Moda Kereta Api
- Rupiah Tertekan ke Rp 15.700 Per Dollar AS, BI Beberkan Penyebabnya
- Mengenal Debit dan Kredit dalam Akuntansi: Pengertian dan Perbedaannya
- Gandeng Kredivo, Bayar Tiket MRT Jakarta Bisa Pakai "Paylater"
- Profil Amran Sulaiman, Menteri Kesayangan Prabowo yang Berpotensi Jadi Mentan Lagi
- Perkara Tak Mudah Dedolarisasi bagi China
- Bakal Jadi Menteri Keuangan di Tiga Presiden Berbeda, Ini Profil Sri Mulyani