Sri Mulyani Bakal Jadi Menkeu Lagi, Selesaikan Masalah Utang hingga Muluskan Anggaran Prabowo
JAKARTA, - Sejumlah pakar memberikan tanggapan mengenai pemilihan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Penunjukan ini dianggap penting, terutama karena Sri Mulyani akan didampingi oleh tiga Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), yakni Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu, yang ditugaskan untuk mengoptimalkan penerimaan negara.
Lantas seperti apa analisa para pakar terkait pilihan Prabowo ini?
Selesaikan Masalah Utang
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menilai penunjukan Sri Mulyani sebagai Menkeu merupakan langkah strategis bagi Prabowo Subianto untuk menyelesaikan masalah utang dan bunga utang yang membebani anggaran.
Berdasarkan catatan , pemerintah harus membayar utang jatuh tempo pada 2025 sebesar Rp 800,33 triliun dan telah mengalokasikan sekitar Rp 552,9 triliun untuk membayar bunga utang pada 2025.
"Prabowo terindikasi membutuhkan Sri Mulyani untuk menyelesaikan masalah utang jatuh tempo dan bunga utang yang tinggi di 2025-2029. Karena SMI yang menyetujui utang, maka dia harus bantu dan bertanggung jawab juga soal masalah utang ini," ujarnya kepada , Selasa (15/10/2024).
Sri Mulyani, yang memiliki pengalaman selama 13 tahun sebagai Menkeu, terbukti mampu menekan defisit APBN pasca pandemi Covid-19 di bawah 3 persen.
Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap disiplin fiskal yang diperlukan untuk mendukung program-program prioritas Prabowo yang membutuhkan anggaran besar.
Selain itu, Sri Mulyani juga memiliki kedekatan dengan lembaga kredit multilateral seperti Bank Dunia (World Bank) yang akan memudahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan mitra keuangan global.
Meskipun demikian, Bhima mengingatkan bahwa Sri Mulyani harus mengerek rasio pajak untuk mencapai target Prabowo sebesar 23 persen, di tengah penurunan rasio pajak yang terjadi selama 10 tahun pemerintahan Joko Widodo.
Kenaikan rasio pajak ini diperlukan untuk mencapai target Prabowo lainnya yakni pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.
Sementara Celios mencatat, rasio pajak mengalami penurnan sekitar 26, 28 persen selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimana rasio pajak terhadap Produk Domestrik Bruto (PDB) anjlok dari 13,7 persen menjadi 10,1 persen.
"Di sinilah PR berat Sri Mulyani bagaimana dorong penerimaan pajak tanpa ganggu konsumsi kelas menengah. Sejauh ini kebijakan Sei Mulyani belum bisa naikkan rasio pajak di atas 11 persen meski dua kali lakukan tax amnesty. Sementara Prabowo target rasio pajaknya 23 persen, apakah Sri Mulyani ke depan bisa capai itu?" ucap Bhima.
Baca juga: Kemenkeu Ungkap Strategi Pemerintah Bayar Utang Jatuh Tempo 2025 yang Tembus Rp 800 Triliun
Tantangan dalam Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, menilai bahwa pemilihan Sri Mulyani kurang sejalan dengan target-target yang ingin dicapai oleh Prabowo.
Piter menekankan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen akan sulit dicapai jika Sri Mulyani tetap mengutamakan disiplin fiskal.
Terkini Lainnya
- Pintu Sebut Teknologi Web3 Mampu Beri Dampak Positif ke Masyarakat
- Pembiayaan Pertanian dan Ketahanan Pangan Desa
- Menkomdigi Sebut AI Center Bakal Didirikan di Jayapura Awal Tahun Depan
- Sritex Dikabarkan PHK Ribuan Karyawan, Ini Fakta-faktanya
- Gunakan Produk Ramah Lingkungan, Anak Usaha SMGR Revitalisasi Trotoar di Jakarta
- Pasarkan Asuransi Digital, Hanwa Life Perkenalkan Platform MyVitamine
- Simak Daftar Kurs Rupiah di Bank Mandiri sampai BCA
- IHSG Bergerak di Zona Merah, Rupiah Melemah di Pasar Spot
- KUR Bisa Gantikan Pinjol? Ini Keunggulannya Menurut Kemenko Perekonomian
- Aprindo Usul Kenaikan PPN 12 Persen Ditunda Dulu 1-2 Tahun
- Pemerintah Arahkan Penyaluran KUR untuk Dukung Program Prioritas Prabowo
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
- Demi Peluang Ekonomi, Alasan Prabowo Ingin Indonesia Gabung OECD Sekaligus BRICS Plus
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Kamis 14 November 2024
- 3 Pernyataan Bahlil Usai Gelar Doktornya Ditangguhkan UI
- Menkomdigi Sebut AI Center Bakal Didirikan di Jayapura Awal Tahun Depan
- Angkasa Pura Indonesia Siap Kelola Bandara IKN dengan Konsep "Multi Airport System"
- Kilas Balik Kala Sri Mulyani "Terpental" dari Posisi Menkeu di Era SBY
- Amortisasi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Bedanya dengan Depresiasi
- Mengenal Debit dan Kredit dalam Akuntansi: Pengertian dan Perbedaannya
- 16 Aturan soal Wajib SNI Diluncurkan, Menperin Minta Segera Diterapkan