pattonfanatic.com

IMF Ramal Ekonomi Indonesia Stagnan 5,1 Persen, Airlangga: Kita Belum Mengeluarkan Jurus Kita

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai menghadiri serah terima jabatan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) dan Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) di Kantor Kemenaker, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait laporan teranyar Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang memproyeksi, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5 persen hingga 2029.

Airlangga mengatakan, IMF belum memperhitungkan strategi-strategi yang disiapkan oleh pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dalam merumuskan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi jangka pendek Indonesia.

"Kan mereka (IMF) baru mengeluarkan (laporan), kita belum mengeluarkan jurus kita," ujar dia, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Baca juga: IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan di 5,1 Persen hingga 2029

Lebih lanjut Airlangga membeberkan, Prabowo telah menyiapkan sejumlah rencana jangka menengah untuk mendongkrak laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional.

Rencana jangka pendek itu mencakup peningkatan ekspor, penguatan cadangan devisa, perluasan hilirisasi komoditas sumber daya alam (SDA) nasional, hingga penguatan riset dan pengembangan.

"Ada beberapa hal lain yang akan kita dorong ke depan," kata Airlangga.

Airlangga membenarkan, dalam jangka waktu pendek, pemerintah memang masih menargetkan angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen secara tahunan.

"Pertumbuhan 2025 antara proyeksinya dengan pemerintah kan mirip di 5,2 persen," ucap Airlangga.

Baca juga: Sebut Diejek karena Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Prabowo: Tunggu Tanggal Mainnya

Sebagai informasi, dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2024 IMF membeberkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang masih akan berada di kisaran 5 persen pada 2024-2029.

Secara lebih rinci, IMF memprediksi, PDB RI tumbuh di level 5 persen pada 2024, kemudian 5,1 persen pada 2025, dan dalam jangka menengah, tepatnya pada 2029, masih akan tetap tumbuh 5,1 persen.

"Ramalan" IMF itu lebih rendah dibanding proyeksi pemerintah yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yakni sebesar 5,2 persen pada 2024 dan 2025.

Proyeksi itu bahkan jauh lebih rendah dibanding target yang dipatok oleh Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai 8 persen pada periode kepemimpinannya.

Baca juga: Luhut: Kata IMF Ekonomi Indonesia Masih Baik, tapi Harus Hati-hati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat