pattonfanatic.com

Gerak Lincah MIND ID Ambil Alih Tambang Asing

Pemandangan area tambang Grasberg Mine di Kabupaten Mimika, Papua, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, Minggu (15/2). Lubang menganga sedalam 1 kilometer dan berdiameter sekitar 4 kilometer itu telah dieksploitasi Freeport sejak 1988.

Kompas/Aris Prasetyo (APO)
15-02-2015      *** Local Caption *** Pemandangan area tambang Grasberg Mine di Kabupaten Mimika, Papua, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, Minggu (15/2). Lubang menganga sedalam 1 kilometer dan berdiameter sekitar 4 kilometer itu telah dieksploitasi Freeport sejak 1988. Hingga kini, cadangan bijih tambang di Grasberg Mine tersisa sekitar 200 juta ton dan akan benar-benar habis pada 2017 nanti.

Kompas/Aris Prasetyo (APO)
15-02-2015
Lihat Foto

SEJAK 2019, perusahaan tambang milik negara, Mineral Industri Indonesia (MIND ID) termasuk salah satu perusahaan nasional yang lincah mengakusisi tambang raksasa dan potensial, yang sebelumnya berpuluh-puluh tahun dikontrol perusahaan asing.

Ini memang ditopang aturan UU No.3 Tahun 2020 Tentang Mineral dan Batubara yang mawajibkan semua perusahaan asing yang sudah berproduksi selama 10 tahun untuk mendivestasikan 51 persen saham ke pihak nasional.

Meskipun demikian, divestasi saham perusahaan-perusahaan asing itu bukan langkah mudah, karena harganya mahal dan banyak intrik ekonomi-politik berkelindan di dalamnya.

MIND ID sukses membeli 51 persen saham perusahaan tambang emas dan tembaga yang menambang di Grasberg, Papua, Freeport Indonesia pada 2021. Aksi korporasi MIND ID ini termasuk paling heboh di Tanah Air dan menarik perhatian korporasi global.

Freeport Indonesia sudah sejak jaman Orde Baru (1967) dikontrol Freeport McmoRRan (Amerika Serikat) dan harganya sangat mahal mencapai 5 miliar dollar AS. MIND ID ternyata mampu mencari dana segar dari luar untuk membeli 51 persen saham Freeport.

Perusahaan BUMN ini cerdas berhitung bahwa Grasberg adalah tambang potensial. Dengan begitu, pengembalian utang dan bunga utang akan dilakukan lebih cepat dan MIND ID mendapat untung besar.

Tambang Freeport di Grasberg adalah paling profitable di dunia. Tambang Grasberg mampu memproduksi biji (emas, tembaga dan perak) sebesar 170.000-200.000 matrik ton per tahun.

Tambang Grasberg sekarang memiliki cadangan sebesar 1,5 miliar ton biji (emas, tembaga dan perak) dan masih ada sekitar 3 miliar ton lagi jika dilakakan ekspolorasi lebih dalam.

Selain itu, Freeport sukses membangun tambang underground (tambang bawah tanah) dan membangun pabrik senilai 2 miliar dollar AS di Manyar, Jawa Timur dengan kapasitas di atas 1 juta ton katode tembaga per tahun.

Dengan bergabungnya Freeport, MIND ID menjadi sangat besar, baik dari segi aset, laba, dan dividen ke negara.

Selain Freeport, MIND ID juga sukses mengontrol 34 persen saham PT Vale Indonesia tahun 2023. Sedangkan kepemilikan Vale Canada berkurang dari 44,4 persen menjadi sekitar 33,9 persen dan Sumitomo Metal Mining berkurang dari 15 persen menjadi 11,5 persen.

Vale adalah salah satu raja tambang nikel di Tanah Air. Nikel menjadi incaran negara-negara dunia dengan perubahan paradigma menuju transisi energi. Nikel adalah motor penggerak pembangunan baterai untuk ekosistem mobil listrik.

Vale selama 54 tahun beroperasi di Sorowako (Sulawesi Selatan), Bahodopi (Sulawesi Tengah) dan Pomala (Sulawesi Tenggara).

Vale adalah Kontrak Karya (KK) tambang nikel yang izinnya dikeluarkan zaman pemerintahan Orde Baru tahun 1968 di bawah payung hukum UU No.1 Tahun 1967, tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kontrak selama 30 tahun sampai tahun 1996.

Tahun 1996, pemerintah Orde Baru memperjang lagi kontrak Vale selama 30 tahun sampai 28 Desember 2025. Dengan mengontrol saham Vale, MIND ID menjadi salah satu raksasa tambang di Tanah Air.

Tak mengherakan jika pada acara acara LME Metals Seminar 2024 yang diadakan di London pada 30 September 2024, MIND ID termasuk salah satu perusahaan tambang paling berpengaruh di mata internasional.

MIND ID menjadi salah satu pemasok komoditas pertambangan besar dunia, yang menjadi bahan baku kunci berbagai industri di dunia. Mengapa demikian?

Berkah Holding

Perusahaan tambang BUMN ini tak mungkin menjadi sebesar sekarang ini jika tak ada aksi korporasi dan ide besar di baliknya.

MIND ID muncul dari gagasan penggabungan BUMN tambang yang memiliki core business masing-masing, seperti PT Bukit Asam Tbk (batubara), PT Timah Tbk (timah), PT Indonesia Asaham Alumina (INALUM, bauksit dan memiliki smelter bauksit menjadi alumina ingot sejak tahun 1976), dan PT Aneka Tambang Tbk (raja nikel, bauksit dan emas batangan di Tanah Air).

Sejak jaman Orde Baru, perusahaan tambang ini berdiri sendiri-sendiri, sehingga asetnya kecil dan labanya tak maksimal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat