Simak 3 Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

JAKARTA, - PT Indo Premier Sekuritas mengatakan, investor dapat mencermati tiga sentimen yang dapat memengaruhi pergerakan pasar saham pada 28 Oktober hingga 1 November 2024.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas David Kurniawan menuturkan, tiga sentimen tersebut adalah potensi patah tren pasar saham AS, kondisi makroekonomi global, serta kebijakan energi dan pembangunan dalam negeri.
Terkait sentimen potensi patah tren pasar saham AS, indeks S&P 500 ditutup datar pada Jumat pekan lalu, Dow Jones turun 259 poin sementara Nasdaq 100 naik 0,5 persen karena penurunan saham perbankan menutupi kenaikan saham teknologi.
Baca juga: IHSG Diproyeksikan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

"Sektor keuangan khususnya, terpengaruh oleh kekhawatiran seputar New York Community Bancorp yang sahamnya anjlok 8,2 persen menyusul arahan yang mengecewakan. Bank of America dan Wells Fargo masing-masing turun 1,7 persen dan 1,3 persen, sementara Morgan Stanley dan Goldman Sachs turun 2 persen," rinci David dalam keterangan resmi, dikutip Senin (28/10/2024).
Ia menambahkan, terkait sentimen global macro update, minggu depan akan menjadi minggu yang sangat sibuk di Amerika Serikat, karena investor fokus pada estimasi awal pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2024, non-farm payrolls, tingkat pengangguran, dan lowongan pekerjaan JOLTS.
Sementara itu, pergerakan investor asing juga wajib diamati pekan ini.
Diketahui selama seminggu terakhir, investor asing mencatatkan net sell Rp 1,7 triliun di pasar reguler dengan penjualan terbesar di saham BBRI.
Baca juga: Wall Street Ditutup Bervariasi, Saham Teknologi Menguat
"Maka dari itu, pergerakan investor asing di minggu depan sangat perlu dicermati, mengingat kepemilikan asing di saham saham dengan market cap besar juga sangat berpengaruh," imbuh David.
Terkini Lainnya
- Cetak Sejarah, Donna Priadi Diangkat Jadi Managing Director Kamar Dagang AS di Indonesia
- Pendapatan Rata-rata Masyarakat Indonesia Naik pada 2024, Capai Rp 6,55 Juta per Bulan
- Revisi Permendag 8/2024 Rampung Bulan Ini, Impor Singkong dan Pakaian Jadi Diperketat
- [POPULER MONEY] Apakah Gaji ke-13 dan 14 ASN 2025 Dihapus? | Ini Aturan Baru Elpiji 3 Kg
- Antam Cetak Rekor Penjualan Emas Tertinggi Sepanjang Sejarah pada 2024
- UU BUMN Diharapkan Dorong Tata Kelola Lebih Profesional dan Berdaya Saing
- Cara Top Up DANA dari BCA: Lewat ATM, myBCA, dan BCA Mobile
- Mengapa Emas Dianggap Sebagai Aset "Safe Haven"?
- Leaders Luncheon: Generative AI Dorong Inovasi dan Efisiensi dalam Pemasaran di Indonesia
- DJP Klarifikasi soal Surat Teguran di Coretax: Apa yang Perlu Diketahui Wajib Pajak?
- KAI Operasikan KA Batavia Mulai 6 Februari, Ini Harga Tiket dan Jadwalnya
- Soal Pemangkasan Anggaran, Tim Ekonomi Prabowo: Untuk MBG Perlu Dana Besar...
- Gaji ke-13 dan 14 ASN 2025 Belum Diputuskan, Pembahasan Terus Berlanjut
- Menkes: Iuran BPJS Kesehatan Rencananya Naik di 2026, Sedang Disiapkan Bareng Kemenkeu
- Mulai Besok, KAI Operasikan KA Batavia Rute Solo-Jakarta (PP)
- Revisi Permendag 8/2024 Rampung Bulan Ini, Impor Singkong dan Pakaian Jadi Diperketat
- Apa Itu Kode Referral? Ini Arti dan Jenisnya
- IHSG DIbuka di Zona Hijau pada Awal Pekan, Rupiah Melemah di Pasar Spot
- Gerak Lincah MIND ID Ambil Alih Tambang Asing
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 28 Oktober 2024, Turun Rp 7.000
- Harga Bahan Pokok Senin 28 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Kembung