Penyaluran KUR Gunakan "Credit Scoring," BNI: Jaga Kualitas Kredit
JAKARTA, - Pemerintah sedang mematangkan skema penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menggunakan skor kredit atau credit scoring, yang rencananya mulai diterapkan pada 2025.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Okki Rushartomo Budiprabowo menilai, penggunaan credit scoring dapat berimplikasi positif terhadap kualitas KUR yang disalurkan perbankan.
"Kami menyambut baik rencana penerapan credit scoring yang diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan mengakselerasi penyaluran KUR," ujar dia kepada , dikutip Senin (28/10/2024).
Lebih lanjut Okki bilang, BNI sendiri sebenaranya telah memanfaatkan sistem scoring yang secara rutin dikalibrasi untuk memastikan analisis kredit dalam menyalurkan kredit ke segmen UMKM, khususnya lewat KUR.
Sistem tersebut diharapkan lebih efektif dalam menilai risiko dan kelayakan debitur melalui pemanfaatan model statistik disertai data pendukung lain yang relevan.
"Dengan implementasi scoring system ini, proses pengambilan keputusan kredit menjadi lebih efisien tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang kuat," tutur Okki.
"Penggunaan scoring system BNI yang dikalibrasi secara berkala diharapkan dapat menjaga kualitas kredit yang disalurkan," sambungnya.
Baca juga: Kemenkop-UKM Pastikan Program KUR Akan Berlanjut di Era Kepemimpinan Prabowo
Adapun untuk menjaga rasio NPL tetap terkendali, bank pelat merah itu akan tetap mengkombinasikan penggunaan skema credit scoring dengan monitoring yang ketat serta evaluasi berkala terhadap portofolio kredit.
"Pendampingan yang berkelanjutan bagi debitur KUR juga akan terus dilakukan guna memastikan bahwa mereka mampu mengelola kewajiban pembayaran kredit secara tepat waktu," ucapnya.
Terkini Lainnya
- Serangan Siber Mengintai, Lindungi Data Perusahaan dengan Penggunaan Peranti yang Tepat
- UMP Sumut 2025 Naik Jadi Rp 2,9 Juta Berlaku 1 Januari
- Pendaftaran Mudik Gratis Nataru Kemenhub Dibuka, Ini Cara Daftarnya
- WeNetwork Dorong Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia Emas
- Pupuk Kaltim Dukung Pelestarian Ekosistem Perairan
- OJK: Penerapan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Masih Tunggu Peraturan Pemerintah
- Vietnam Turunkan PPN Jadi 8 Persen, Menko Airlangga: Beda Negara, Beda Kebijakan...
- Periode Libur Nataru, Pelabuhan Penyeberangan Terapkan Skema Khusus
- OJK Sebut PPN 12 Persen Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
- Nikmati Gaya Hidup Lebih Mudah, Ini Cara Apply Kartu Kredit Online lewat myBCA
- Digempur Risiko Geopolitik Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil
- Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 71,83 Dollar AS Per Barrel
- BPKH Catatkan Pencapaian Signifikan Selama Tujuh Tahun Beroperasi
- Apa Kabar Rupiah Digital? Ini Perkembangannya Menurut BI
- KCI Prediksi Penumpang Commuter Line Tembus 19,4 Juta Orang Selama Nataru 2024/2025
- Viral Video Tukar Uang Logam Ditolak, Ini Penjelasan Bank Indonesia
- PNM dan Tokio Marine Dorong Perlindungan Asuransi untuk UMKM
- Investor Vietnam Minat Kembangkan Industri Sapi Perah di Poso, Proyeksi Produksi Susu 1,8 Juta Per Tahun
- Anak Usaha ABMM Beri Pelatihan untuk Hasilkan Tenaga Kerja Manufaktur Unggul
- Bappebti: Jumlah Pelanggan Aset Kripto di Indonesia Tembus 21,27 Juta
- Simak 3 Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini