Buntut Garuda Sering Telat Penerbangan Haji, DPR Minta Kemenag Tambah Armada Penerbangan
JAKARTA, - Komisi VIII DPR RI meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk menambah armada penerbangan yang melayani haji.
Hal itu menyusul adanya kasus keterlambatan penerbangan yang melayani ibadah haji atau umrah dari tahun ke tahun.
“Masalah transportasi penerbangan selalu terlambat, kami sarankan untuk mengatasi ini penerbangan jangan 2 armada saja jangan hanya Garuda dan Arab Saudi Airlines,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Demokrat Achmad dalam Rapat Kerja dan RDP membahas evaluasi Haji 2024 di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Achmad menilai ketika layanan armada penerbangan ditambahkan otomatis bisa membuat persaingan yang sehat terhadap industri penerbangan dalam hal memberikan pelayanan yang baik bagi peserta jemaat haji.
Baca juga: Penerbangan Haji Solo-Jeddah Return to Base, Bos Garuda: Ada Masalah di Mesin Pesawat
Adapun berdasarkan catatan , Kemenag pernah menegur Garuda Indonesia karena sebanyak 47,5 persen penerbangan haji tahun ini yang dilayani maskapai tersebut mengalami keterlambatan.
Dari 80 penerbangan yang dilakukan oleh Garuda Indonesia untuk keberangkatan haji, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan, ada keterlambatan penerbangan yang sampai 3 jam 50 menit lamanya dan jika ditotal keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit.
Baca juga: Sistem Imigrasi Alami Gangguan, Penerbangan Garuda Indonesia Terdampak
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar Atalia Praratya meminta Kemenag untuk melakukan pemisahan atau pendampingan khusus untuk jemaah haji lansia.
Dia menyebutkan Jawa barat merupakan Provinsi yang jemaah hajinya yang paling banyak tahun ini yang mencapai sekitar 38.000 peserta. Dari angka itu ada sebanyak 1.935 jumlah haji lansia.
Atalia bilang, berdasarkan laporan yang diterimanya banyak dari peserta haji lansia yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pelayanan dari petugas haji. Sekalipun ada petugas haji, banyak yang bukan memiliki pengalaman.
“Hal ini pun membuat para lansia sulit mendapatkan layanan ketika masa-masa krusial. Kami berharap apakah memungkinkan dilakukan pemisahaan untuk lansia. Dilakukan pendampingan khusus bisa datang paling lambat atau pulang paling cepat. Lalu untuk petugas haji dipilih dari yang berpengalaman untuk haji,” katanya.
Terkini Lainnya
- Zulhas Targetkan RI Tak Impor Garam Industri pada 2027
- Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bank Mandiri Genjot KUR untuk Sektor Pangan
- Khawatirkan Tingginya Suku Bunga AS, Ini Antisipasi Pemerintah Indonesia
- Bank Emas Pertama RI Ditarget Beroperasi pada Semester I 2025
- Perkara Fundamental Sebelum Mendirikan Superholding BUMN
- Waspada Modus Penipuan Kartu Fisik DANA, Begini Langkah Aman yang Harus Dilakukan
- Menpan-RB Beri Isyarat CPNS Kembali Digelar pada 2025
- Menpan-RB Ungkap Banyak Oknum ASN Terlibat Judol dan Pinjol
- Cara Tarik Tunai DANA di Indomaret
- Menpan-RB Tunggu Arahan Prabowo soal Pemindahan ASN ke IKN
- 2 Cara Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu di Indomaret Modal HP
- Hanggar Baru FL Technics Indonesia di Bali Raih Sertifikasi FAA, Siap Genjot Layanan MRO Internasional
- 2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA di ATM Modal HP Antiribet
- Masa Depan Cerah Investasi Emas: Peluang di Era Ketidakpastian
- Budaya Keselamatan KAI Capai Level Proaktif, Dirut Didiek : Hasil Sinergi Seluruh Elemen
- Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya
- Mentan Sebut 5 Investor Asing Serius Kembangkan Industri Sapi Perah di Indonesia
- Digitalisasi Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
- Kemasan Polos Ancam Industri Rokok Elektronik, Kadin Jakarta: Kemenkes Perlu Kaji Ulang
- BKN Segera Terbitkan Daftar ASN yang Bakal Pindah Kantor Sesuai Nomenklatur Kabinet Baru