Indonesia Ajak Investor Uni Eropa Investasi di Sektor Pertanian
JAKARTA, - Pemerintah Indonesia mengajak investor Uni Eropa untuk berinvestasi di sektor pertanian.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Heru Tri Widarto mengatakan, Indonesia saat ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah terutama di sektor perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kopi, rempah-rempah, dan kakao.
Dia menilai komoditas ini berpeluang untuk dikerjasamakan bersama Uni Eropa untuk ketahanan pangan.
“Dengan sumber daya yang melimpah, lokasi yang strategis dan komitmennya terhadap pertanian berkelanjutan, menawarkan lahan yang subur bagi kolaborasi semacam itu,” ujarnya dalam kegiatan diskusi Forum Bisnis Agripangan Uni Eropa-Indonesia di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Sejak 2017, Hanya 176.000 Perusahaan Lokal yang Dapat Izin Ekspor Produk Ikan ke Uni Eropa
Sementara di sisi lain potensi kerja sama yang bisa diberikan Uni Eropa ke Indonesia adalah memberikan jaminan pasokan produk susu hingga daging sapi yang berkualitas tinggi. Belum lagi, Uni Eropa juga mampu menghadirkan teknologi yang canggih dalam setiap produksi pertanian di Inodnesia.
“Kepada para pengusaha dan investor EU, saya mendorong Anda untuk mempertimbangkan lanskap yang menjanjikan di Indonesia. Inovasi, pengetahuan, dan praktik berkelanjutan kalian sangat penting untuk membangun sistem pertanian yang tangguh yang akan menguntungkan kedua pihak,” ungkap Heru.
Heru juga menyatakan, saat ini Kementan tengah fokus pada upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Upaya ini mencakup identifikasi dan implementasi strategi untuk mengubah sistem pertanian agar dapat menyediakan pangan yang berkelanjutan, bergizi, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ia berharap forum bisnis tersebut dapat mengeksplorasi peluang investasi potensial di sektor-sektor pangan.
“Dengan bermitra dengan para pemangku kepentingan Indonesia, kita dapat membuka rantai pasokan baru, meningkatkan produktivitas, akses pasar, dan memenuhi kebutuhan konsumen global yang terus berkembang,” kata Heru.
Sementara itu Komisioner Pertanian Uni Eropa Janusz Wojciechowski menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya dan kekayaan kuliner, yang berperan penting terhadap keseimbangan ekonomi dan geopolitik.
Untuk itu pihaknya juga berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi antar bisnis di sektor agripangan antara Uni Eropa dengan Indonesia.
“Indonesia adalah pasar penting bagi ekspor agripangan Uni Eropa. Kami berencana mengadakan negosiasi perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan bisnis serta memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap ragam pilihan makanan,” katanya.
Ia juga memuji kontribusi pertanian Indonesia karena meskipun memiliki luas lahan pertanian yang terbatas, Indonesia mampu menyumbang sekitar 5 persen dari total produksi pangan dunia, terutama untuk komoditas seperti sereal, buah-buahan, sayuran, dan minyak goreng.
“Kita harus melanjutkan kerja sama kita untuk memastikan keamanan pangan di seluruh dunia,” pungkasnya.
Terkini Lainnya
- 3 Manfaat Asuransi Jiwa yang Jarang Diketahui Orang
- Mayoritas Harga Pangan Dilaporkan Turun, Cabai Rawit Merah Rp 72.690 per Kg
- CBDK Resmi IPO, Saham Langsung ARA
- Simak Daftar Kurs Rupiah di 5 Bank Besar di Indonesia
- Peserta Lolos CPNS 2024 Wajib Isi Daftar Riwayat Hidup, Ini Caranya
- IHSG dan Rupiah Lesu di Pembukaan Awal Pekan
- Cek Harga Emas Antam 13 Januari 2025
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 13 Januari 2025 di Pegadaian
- Patra Jasa Gelar Makan Bergizi Gratis untuk Siswa SD di Bogor
- Harga Bahan Pokok Senin 13 Januari 2025, Harga Daging Ayam Ras dan Kedelai Biji Kering (Impor) Naik
- Cara Lapor SPT Tahunan 2024, Ini Panduannya
- Harga Emas Melonjak Imbas Ketidakpastian Kebijakan Trump
- [POPULER MONEY] Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Laut | Lowongan Kerja ODP BTN
- Lowongan Kerja ODP BTN 2025, Ini Kualifikasi dan Cara Daftarnya
- IHSG Bakal Terkoreksi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- Cara Kirim Gopay ke Gopay
- Babak Baru Kecerdasan Buatan untuk Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia
- Sudah Siapkan 48 Perpres untuk Kabinet Prabowo, Menpan RB: Semoga Segera Diteken Presiden
- Peserta Masih Aktif Bekerja Bisa Cairkan Saldo JHT BPJS, Ini Syaratnya
- Penjelasan Kemenkeu Terkait Mobil Buatan Pindad untuk Mobil Dinas Menteri