pattonfanatic.com

GOTO Masuk 45 Saham "Pre-Opening" Jelang Rilis Lapkeu, Apa Dampaknya?

ilustrasi
Lihat Foto

JAKARTA, – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memasukkan saham perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam daftar 45 saham yang bisa diperdagangkan melalui sesi pra-pembukaan (pre-opening) di Pasar Reguler.

Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari dan PH Kepala Divisi Riset BEI Heidy Ruswita Sari, dalam pengumumannya mengatakan, daftar 45 saham tersebut dirilis dengan merujuk pada Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan berdasarkan hasil evaluasi atas daftar saham yang digunakan dalam penghitungan Indeks LQ45.

Sesi pra-pembukaan ialah sesi awal waktu perdagangan di Pasar Reguler di setiap Hari Bursa yang bisa digunakan Anggota Bursa (sekuritas) untuk memasukkan penawaran jual-beli saham.

Baca juga: Daftar Saham Terbaru di Indeks LQ45, Berlaku mulai November 2024

Dengan demikian, sesi ini memungkinkan pembentukan harga pembukaan atas saham itu berdasarkan harga terbaik dan volume terbanyak (call auction). Adapun jam pre-opening antara 08.45–08.59 dan pre-closing 15.50–16.00 WIB.

Kebijakan tersebut lazimnya akan membuat investor bisa merespons dengan cepat perkembangan pasar sehingga diharapkan bisa meningkatkan likuiditas saham-saham tersebut. Apalagi, saham-saham tersebut adalah anggota dari Indeks LQ45, Kumpulan 45 saham paling likuid dengan prospek kinerja yang bertumbuh.

Selain GoTo, beberapa saham yang juga kembali dimasukkan dalam daftar yang dapat diperdagangkan di sesi pra-pembukaan mulai 1 November 2024-31 Januari 2025 ini, yakni saham-saham perbankan big caps di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

BEI juga memasukkan dua saham baru yang bisa diperdagangkan di sesi pra-pembukaan yakni Adaro Minerals (ADMR) dan Summarecon Agung (SMRA), untuk menggantikan Gudang Garam (GGRM) dan Harum Energy (HRUM).

Manajemen GOTO mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar earnings call atau pemaparan kinerja keuangan per September 2024 atau kuartal III-2024 pada Rabu 30 Oktober.

Pada perdagangan Senin (28/10/2024), data BEI mencatat saham GOTO ditutup di level Rp 68 dengan nilai transaksi harian Rp 231,54 miliar dengan volume perdagangan 3,40 miliar saham.

Dalam 1 bulan terakhir saham GOTO naik 3 persen dan 3 bulan terakhir saham induk Gojek dan GoTo Financial ini melesat 28 persen.

Berdasarkan data BEI, dalam seminggu terakhir periode 21-25 Oktober, saham GOTO berada di urutan pertama saham dengan volume perdagangan terbanyak di BEI yakni 23,46 miliar saham atau porsinya mencapai 17,18 persen dari total saham yang diperdagangkan.

Urutan kedua ada saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebanyak 10,81 miliar saham atau 7,91 persen dari total saham yang diperdagangkan. Sementara itu, dari sisi nilai transaksi, saham GOTO masuk urutan ke-8 terbesar yakni Rp1,66 triliun, teratas ditempati saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 4,69 triliun.

Dalam riset baru-baru ini, JP Morgan mengapresiasi upaya GOTO terutama terkait strategi alokasi modal modal untuk melakukan buyback atau pembelian kembali saham. Hal ini mengingat perseroan saat ini memiliki kas neto lebih dari 1 miliar dollar AS atau setara Rp 16 triliun (kurs Rp15.500 per dollar AS).

Laporan keuangan per Juni 2024 mencatat kas dan setara kas GOTO tercatat Rp 23 triliun.

“Kami menyukai pengumuman GOTO baru-baru ini tentang pembelian kembali saham senilai 200 juta dollar AS, yang disertai dengan pembatalan beberapa saham treasuri, yang dapat membantu mengimbangi tekanan jual dari investor pra-IPO,” tulis JP Morgan dalam risetnya.

Broker asing tersebut pun menjagokan saham GOTO dengan menjadikannya top pick untuk sektor Internet di Indonesia. JP Morgan menyematkan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 75 per saham.

Baca juga: Simak 3 Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

Daftar 45 Saham Terbaru yang Bisa Diperdagangkan di Sesi Pre-Opening
1. ACES, Aspirasi Hidup Indonesia Tbk.
2. ADMR, Adaro Minerals Indonesia Tbk. (Baru)
3. ADRO, Adaro Energy Indonesia Tbk.
4. AKRA, AKR Corporindo Tbk.
5. AMMN, Amman Mineral Internasional Tbk.
6. AMRT, Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
7. ANTM, Aneka Tambang Tbk.
8. ARTO, Bank Jago Tbk.
9. ASII, Astra International Tbk.
10. BBCA, Bank Central Asia Tbk.
11. BBNI, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
12. BBRI, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
13. BBTN, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
14. BMRI, Bank Mandiri (Persero) Tbk.
15. BRIS, Bank Syariah Indonesia Tbk.
16. BRPT, Barito Pacific Tbk.
17. BUKA, Bukalapak.com Tbk.
18. CPIN, Charoen Pokphand Indonesia Tbk
19. ESSA, ESSA Industries Indonesia Tbk.
20. EXCL, XL Axiata Tbk.
21. GOTO, GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
22. ICBP, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
23. INCO, Vale Indonesia Tbk.
24. INDF, Indofood Sukses Makmur Tbk.
25. INKP, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
26. INTP, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
27. ISAT, Indosat Tbk.
28. ITMG, Indo Tambangraya Megah Tbk.
29. JSMR, Jasa Marga (Persero) Tbk.
30. KLBF, Kalbe Farma Tbk.
31. MAPI, Mitra Adiperkasa Tbk.
32. MBMA, Merdeka Battery Materials Tbk.
33. MDKA, Merdeka Copper Gold Tbk.
34. MEDC, Medco Energi Internasional Tbk.
35. MTEL, Dayamitra Telekomunikasi Tbk.
36. PGAS, Perusahaan Gas Negara Tbk.
37. PGEO, Pertamina Geothermal Energy Tbk.
38. PTBA, Bukit Asam Tbk.
39. SIDO, Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
40. SMGR, Semen Indonesia (Persero) Tbk.
41. SMRA Summarecon Agung Tbk. (Baru)
42. TLKM, Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
43. TOWR, Sarana Menara Nusantara Tbk.
44. UNTR, United Tractors Tbk.
45. UNVR, Unilever Indonesia Tbk.

Baca juga: Daftar Saham yang Masuk Indeks IDX30 Periode November 2024-Januari 2025

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat