pattonfanatic.com

Digitalisasi Ubah Cara Berbisnis Pengusaha Muda di Indonesia

Ilustrasi digitalisasi perusahaan sebagai kunci persaingan bisnis di era digital
Lihat Foto

JAKARTA, Digitalisasi semakin mengubah cara berbisnis pengusaha muda di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan untuk tetap kompetitif dan berdaya saing. Di era teknologi ini, para pelaku usaha muda mulai memanfaatkan solusi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Pendekatan digital ini dinilai sebagai strategi efektif dalam meningkatkan performa bisnis. Reni Yustiani, OVP Enterprise Regional Management Telkom Indonesia, menyatakan bahwa digitalisasi merupakan salah satu faktor utama yang mendorong perubahan dalam dunia usaha. Untuk itulah, Telkom menghadirkan Indibiz setahun yang lalu.

"Indibiz, sebagai ekosistem solusi digital dari Telkom, siap membantu proses digitalisasi bisnis agar usaha yang dijalankan semakin kompetitif dan berdaya saing," ujarnya, melalui keterangannya, Selasa (29/10/2024).

Baca juga: Pacu Kreativitas Pengusaha Muda, Bank Mandiri Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2024

Namun, jumlah wirausaha muda di Indonesia hingga saat ini masih belum ideal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki lebih dari 56 juta wirausaha pada pertengahan tahun 2023, namun hanya sekitar 3,47 persen dari populasi yang berwirausaha.

Kondisi ini semakin diperberat dengan fakta bahwa mayoritas wirausaha di Indonesia merupakan lansia, berusia di atas 60 tahun. BPS mencatat ada 10,6 juta lansia yang menjadi wirausaha pemula dan sekitar 798.000 orang yang merupakan wirausaha mapan.

Secara keseluruhan, jumlah lansia yang membuka usaha mencapai 20,25 persen dari total pelaku wirausaha nasional di tahun 2023. Sementara itu, wirausaha berusia 15-19 tahun justru menjadi yang paling sedikit, hanya mencapai 400.000 orang.

Baca juga: Perkuat Ekonomi Syariah dan Industri Halal, Pengusaha Muda Bentuk Hipmi Syariah

Salah satu pengusaha muda yang memanfaatkan teknologi digital dalam operasional bisnisnya adalah Marten Wahab, Brand Partnership Kopilimantan di Gorontalo. Menurut Marten, digitalisasi sangat mendukung perkembangan bisnisnya.

"Banyak anak muda datang ke sini untuk bekerja, dan kami memfasilitasi mereka dengan jaringan internet yang stabil melalui layanan Indibiz yang berkualitas tinggi," jelasnya.

Setelah mencoba berbagai layanan internet, Marten memilih Indibiz karena kecepatan serta layanan purna jual yang memuaskan.

Sebagai informasi, setahun setelah dirilis, Indibiz telah menunjukkan perkembangan yang signifikan sebagai solusi digital Telkom di berbagai sektor usaha, termasuk UKM. Per semester I-2024, Indibiz mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 17% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Saat ini, Indibiz membagi solusinya menjadi tujuh sektor utama, yakni sektor pendidikan (Indibiz Sekolah), F&B dan retail (Indibiz Ruko), keuangan (Indibiz Multifinance), serta sektor lainnya seperti perhotelan, kesehatan, energi, dan logistik. Indibiz juga menjalin kemitraan strategis, termasuk dengan perusahaan seperti Moka, Microsoft, dan Google.

Telkom berharap hadirnya dapat menjadi motivasi bagi pengusaha muda untuk semakin memanfaatkan solusi digital dalam menjalankan usaha. Sebab dengan dukungan teknologi yang tepat, bakal muncul lebih banyak pengusaha muda yang berperan dalam menggerakkan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat