Keamanan Finansial di Era Digital, Lebih dari Sekadar Punya Tabungan dan Investasi
- Di era digital, konsep keamanan finansial mengalami perluasan makna. Tidak hanya tentang punya tabungan cukup atau investasi menguntungkan, konsep tersebut juga mencakup kemampuan seseorang untuk melindungi aset keuangannya dari berbagai ancaman kejahatan siber (cyber crime).
Salah satu kejahatan siber yang perlu diwaspadai adalah phishing. Pelakunya umumnya menyamar sebagai institusi tepercaya untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti data login atau nomor kartu kredit.
Modus itu sering dilakukan melalui tautan (link) palsu yang dikirim lewat WhatsApp atau email, seolah-olah berasal dari lembaga resmi.
Ketika korban memasukkan data pada halaman palsu yang menyerupai situs asli, informasi tersebut dicuri dan digunakan untuk tindakan kriminal. Dengan data ini, pelaku juga dapat mengambil alih akun korban dan melakukan tindakan merugikan lainnya.
Menurut laporan Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikutip dari Kompas.id, Senin (15/4/2023), terdapat 69.117 laporan phishing berupa domain .id dari 2018 hingga triwulan I-2023.
Khusus triwulan I 2023, jumlah laporan yang masuk mencapai 26.675 atau meningkat 220 persen dari triwulan IV 2022. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam upaya phishing di Indonesia.
Kerugian akibat phishing
Mudah untuk memahami seberapa besar risiko phishing terhadap keamanan keuangan melalui berbagai pemberitaan media massa. Salah satu kasus yang menimpa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Klungkung, Bali, I Wayan Misna (56), menjadi contoh nyata.
Dikutip dari Kompas TV, Jumat (3/2/2023), Wayan menjadi korban dan kehilangan uang sebesar Rp 654 juta dari rekeningnya.
Kejadian itu bermula ketika ia mengeklik tautan palsu di Facebook yang mengaku berasal dari bank tempat ia menyimpan uangnya. Tautan tersebut membawa Wayan ke situs palsu yang menirukan tampilan situs resmi bank sehingga ia tanpa sadar memberikan data login yang digunakan pelaku untuk menguras rekeningnya.
Phishing tidak hanya berdampak pada kerugian finansial langsung, seperti yang dialami oleh anggota DPRD tersebut, tetapi juga membawa konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan mental dan fisik korban.
Dikutip dari Mind Body Green, Kamis (21/3/2024), stres yang ditimbulkan oleh masalah keuangan, termasuk dari penipuan online seperti phishing, terbukti dapat mempercepat penuaan, menurunkan fungsi kognitif, dan meningkatkan kadar protein peradangan dalam tubuh.
Melihat besarnya dampak ancaman siber terhadap keamanan finansial dan kesehatan, penyedia layanan keuangan digital DANA turut ambil bagian dalam upaya edukasi dan perlindungan pengguna.
Melalui campaign #AwasJebakanBadman, DANA mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang memanfaatkan nama besar perusahaan.
DANA menerapkan prinsip “Monitor”, “Konfirmasi”, dan “Lapor” sebagai langkah pencegahan yang komprehensif.
Prinsip “Monitor” sendiri mengajak pengguna untuk selalu waspada terhadap aktivitas mencurigakan yang menghubungi mereka. Misalnya, pesan yang mengaku dari DANA tentang pembekuan akun.
Dalam kondisi itu, jika ada yang menghubungi dan berkata bahwa akun DANA sedang dibekukan, sebaiknya jangan langsung panik. Buka akun DANA dan cek terlebih dahulu apakah akun dibekukan atau tidak.
Lalu, “Konfirmasi” mendorong pengguna untuk memverifikasi setiap aktivitas mencurigakan melalui fitur “DANA Protection”. Pengguna dapat memeriksa keaslian link, nomor telepon, atau akun media sosial yang mengatasnamakan DANA.
Sementara, prinsip “Lapor” memfasilitasi pengguna untuk melaporkan oknum mencurigakan melalui fitur “Lapor via Aduan Nomor” di DANA Protection. Laporan akan diteruskan ke layanan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk ditindaklanjuti.
Untuk meningkatkan keamanan pengguna, DANA menyediakan beberapa tip penting.
- Jangan pernah mengunduh atau menginstal aplikasi DANA dari tautan yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp atau Telegram.
- Jika memang benar akun Anda bermasalah, jangan mengeklik tautan atau memberikan informasi apa pun kepada pihak yang menghubungi Anda. Segera blokir dan laporkan nomor tersebut.
- Untuk bantuan, hubungi DANA Customer Care melalui DIANA (asisten virtual DANA), e-mail resmi help@dana.id, atau call center 1500 445 .
- Perlu diingat, DANA tidak memiliki layanan customer care melalui WhatsApp atau Telegram.
- Untuk memastikan keaslian informasi di media sosial, cek apakah akun DANA memiliki tanda centang biru. Jangan terkecoh dengan akun-akun serupa yang tidak terverifikasi.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah semakin banyaknya domain phishing yang menggunakan protokol “HTTPS”. Padahal, protokol ini sering dianggap sebagai indikator keamanan sebuah situs web. Berdasarkan laporan IDADX, pada triwulan I-2023, sebanyak 99 persen domain phishing menggunakan protokol tersebut.
Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan memanfaatkan fitur keamanan yang disediakan oleh penyedia layanan seperti DANA, keamanan finansial di era digital dapat dicapai.
Ingat, keamanan finansial lebih dari sekadar punya tabungan dan investasi, tapi juga kemampuan melindungi aset dari ancaman kejahatan siber! Yuk, bertransaksi dengan aman pakai DANA.
Terkini Lainnya
- RUPTL PLN Terbaru Ditargetkan Terbit Sepekan Lagi
- Sawit RI Menang di WTO, tapi Tantangan Ekspor Masih Besar
- KKP Jelaskan Cara Pengajuan KKPRL Supaya Pemanfaatan Ruang Laut Tak Melanggar Izin
- Duduk Perkara Sengketa Sawit Indonesia Vs Uni Eropa di WTO
- Menangi Sengketa Sawit di WTO, Menko Airlangga: Bukti Indonesia Bisa Fight dan Menang
- IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Hijau, Saham CBDK dan RATU Melejit, Rupiah Melemah
- Gojek Buka Suara soal Ojol yang Keluhkan Potongan Aplikasi 30 Persen
- Bahlil Minta Perbankan Biayai Proyek Hilirisasi: Lebih Cepat Balik Modal
- Ini Dampak RI Menang Sengketa Perdagangan Sawit Menurut Menko Airlangga
- Asosiasi Konstruksi Sambut Positif Kebijakan Presiden Prabowo Libatkan Swasta dalam Proyek Infrastruktur
- Menperin Desak Harga Gas Murah untuk Industri Segera Berlaku
- RI Menangi Sengketa Dagang Sawit atas Uni Eropa di WTO, Ini Kata Mendag
- Pemilik Glodok Plaza Pastikan Asetnya Diasuransikan dari Risiko Kebakaran
- CIMB Niaga Finance Cetak Pembiayaan Baru Capai Rp 9,96 Triliun Sepanjang 2024
- Indonesia Menangi Sengketa Sawit di WTO, Uni Eropa Terbukti Diskriminatif
- Duduk Perkara Sengketa Sawit Indonesia Vs Uni Eropa di WTO
- Digitalisasi Ubah Cara Berbisnis Pengusaha Muda di Indonesia
- Pemerintah Buka Opsi Tambah Kuota Impor Beras 1 Juta Ton Untuk Stok CBP
- Mentan Amran: Pengusaha yang Bawa Calo ke Kementan Saya “Blacklist”
- BFI Finance Cetak Laba Setelah Pajak Rp 1,1 Triliun pada Kuartal III 2024
- Perluas Pasar di Amerika Latin, Indonesia Kembali Rundingkan IP-CEPA dengan Peru