Galeri Investasi Digital Syariah Pertama di NTT Diresmikan di STAI Kupang
KUPANG, - Galeri Investasi Digital Syariah pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berdiri di Sekolah Tinggi Agama Islam Kota Kupang.
Acara peresmian galeri itu dihadiri Kepala Divisi Pasar Modal Syariah-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irwan Abdalloh, Kepala Perbankan Syariah-Anggota DSN-MUI Kanny Hidaya dan Ketua STAI Kupang Bachtiar Leu, serta Kepala Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi NTT Polantoro dan Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT Adevi Sabath.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irwan Abdalloh, menjelaskan, hingga tanggal 25 Oktober 2024, terdapat 643 saham syariah atau sebesar 68 persen saham yang tercatat di BEI.
Baca juga: Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja
Dari sisi transaksi, per 25 Oktober 2024, secara year-to-date, rata-rata harian volume transaksi dari saham yang masuk ke dalam indeks Saham Syariah Indonesia adalah sebesar 76,7 persen dari total volume transaksi di BEI.
Rata-rata nilai transaksi harian saham syariah adalah sebesar 58,9 persen dari total nilai transaksi di BEI.
Kemudian, rata-rata harian frekuensi transaksi dari saham syariah adalah sebesar 71,7 persen.
Sementara kapitalisasi pasar dari saham yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia mencapai 56,4 persen dari total kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI.
Baca juga: Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya
"Hal ini menunjukkan bahwa saham syariah diminati investor," ujar Irwan.
Dari sisi jumlah investor lanjut dia, berdasarkan data yang dihimpun dari AB-SOTS, jumlah investor saham syariah memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan.
Jumlah investor saham syariah dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2018 telah meningkat 254 persen dari 44.536 investor, menjadi 157.499 investor pada September 2024.
Terkini Lainnya
- Airlangga Sebut Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi Bukan Bagian Proyek Giant Sea Wall
- Kenapa Prabowo Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Banyak Dikerjakan Swasta?
- Puji Suku Bunga Acuan BI Turun, Menko Airlangga: Baik Sekali...
- Anindya Bakrie Sah Jadi Ketum Kadin 2024-2029, Konflik Kepengurusan Pun Resmi Selesai...
- Wall Street Tergelincir, Saham Teknologi Besar Rontok
- IHSG Diprediksi Menguat di Akhir Pekan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- ShopeePay Hadirkan Promo Serba Seribu, Bisa Dapat iPhone Setiap Hari
- Hexindo Adiperkasa Perkuat Dukungan untuk Industri Tambang di Indonesia
- KAI Hadirkan KA Ijen Ekspres Rute Malang-Banyuwangi (PP), Ini Harga Tiket dan Jadwalnya
- Pelantikan Trump Dapat Dorong Harga Bitcoin hingga Mencapai Rp 1,67 Miliar
- United Tractors Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca 12.596 Ton dengan 28 Renewable Energy Certificate dari PLN
- Asus Berhasil Produksi PC "All in One" di Batam, TKDN 40 Persen
- KAI Hadirkan KA Banyubiru Ekspres Rute Solo-Semarang (PP), Ini Jadwalnya
- Siapkan Bujet, Simak Diskon Liburan Dwidayatour Carnival 2025 dan Bank Mandiri
- Potensi Reli Pasar Kripto dan Saham AS Jelang Pelantikan Trump
- Pelantikan Trump Dapat Dorong Harga Bitcoin hingga Mencapai Rp 1,67 Miliar
- Keamanan Finansial di Era Digital, Lebih dari Sekadar Punya Tabungan dan Investasi
- Digitalisasi Ubah Cara Berbisnis Pengusaha Muda di Indonesia
- Kemenhub dan Kementerian BUMN Koordinasi untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Pemerintah Buka Opsi Tambah Kuota Impor Beras 1 Juta Ton untuk Stok CBP
- Mentan Amran: Pengusaha yang Bawa Calo ke Kementan Saya “Blacklist”