IHSG Kembali Melemah, Rupiah Lesu di Pasar Spot
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan, Selasa (29/10/2024).
IHSG hari ini ditutup melemah 28,03 poin atau 0,37 persen pada level 7.606,60. Kemarin IHSG juga ditutup melemah 60,02 poin atau 0,78 persen.
Pada awal perdagangan, IHSG sempat mencoba bangkit dan sempat menyentuh level tertinggi 7.666,43.
Baca juga: IHSG Awal Sesi Mencoba Bangkit, Rupiah Masih Lesu
Namun demikian, upaya tersebut belum berhasil dan IHSG merosot ke zona merah. IHSG bergerak fluktuatif dan sempat menyentuh level terendah di level 7.587,21.
Mengutip data RTI, sebanyak 203 saham melaju di zona hijau dan 305 saham berada di zona merah. Sementara itu, sebanyak 232 saham lainnya stagnan.
Jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 10,78 triliun dengan volume 28,74 juta saham.
Saham-saham yang menjadi top losers yang menjadi penghambat laju IHSG di antaranya, Harum Energy (HRUM) turun 4,44 persen ke level 1.185. Sementara, Indika Energy (INDY) turun 4.05 persen ke level 1.540. Kemudian, Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 3,64 persen ke level 5.300.
Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham
Sedangkan, saham-saham yang menjadi top gainers sekaligus mengerek indeks antara lain, Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) tumbuh 9,91 persen ke level 1.830. Kemudian, Pyridam Farma (PYFA) naik 8,76 persen ke level 298. Lalu, Indosat (ISAT) naik 5,94 persen ke level 2.320.
Kemudian, pasar saham kawasan berakhir dengan hasil bervariasi, Indeks Shanghai Komposit turun 1,08 persen (22,5 poin) ke posisi 3.386,40. Nikkei 225 tumbuh 0,77 persen (298,29 poin) ke posisi 38.903.69.
Di sisi lain, Indeks Strait Times turun 0,18 persen (6,33 poin) ke level 3.577,75. Kemudian, Hang Seng tumbuh 0,49 persen (101,78 poin) di level 20.701,14.
Terkini Lainnya
- Tips Memilih Investasi yang Aman dan Menguntungkan untuk Pemula
- Zulhas Targetkan RI Tak Impor Garam Industri pada 2027
- Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bank Mandiri Genjot KUR untuk Sektor Pangan
- Khawatirkan Tingginya Suku Bunga AS, Ini Antisipasi Pemerintah Indonesia
- Bank Emas Pertama RI Ditarget Beroperasi pada Semester I 2025
- Perkara Fundamental Sebelum Mendirikan Superholding BUMN
- Waspada Modus Penipuan Kartu Fisik DANA, Begini Langkah Aman yang Harus Dilakukan
- Menpan-RB Beri Isyarat CPNS Kembali Digelar pada 2025
- Menpan-RB Ungkap Banyak Oknum ASN Terlibat Judol dan Pinjol
- Cara Tarik Tunai DANA di Indomaret
- Menpan-RB Tunggu Arahan Prabowo soal Pemindahan ASN ke IKN
- 2 Cara Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu di Indomaret Modal HP
- Hanggar Baru FL Technics Indonesia di Bali Raih Sertifikasi FAA, Siap Genjot Layanan MRO Internasional
- 2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA di ATM Modal HP Antiribet
- Masa Depan Cerah Investasi Emas: Peluang di Era Ketidakpastian
- Waspada! Modus Penipuan Berkedok Jasa Kurir Marak, J&T Cargo Bagikan Tips Antisipasi
- Waspada, Maskapai Penerbangan Bangkrut Melebihi Sritex
- Mengenal BP Investasi Danantara, Badan Baru yang Akan Diluncurkan 8 November 2024
- Kemenkeu dan LPEI Dukung Peningkatan Ekspor di Papua lewat Program Pelatihan
- BEI Ajak Atlet Panjat Tebing Melek Investasi Pasar Modal