pattonfanatic.com

Kementan Usul ke Badan Gizi Nasional agar Tak Paksakan Susu Masuk Menu Makan Bergizi Gratis

Ilustrasi susu, susu sapi.
Lihat Foto

JAKARTA, - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajukan saran ke Badan Gizi Nasional agar tidak memaksakan susu masuk dalam program makan bergizi gratis.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan bahwa Indonesia masih impor susu.

“Maksudnya susu itu memang produksinya belum cukup, kami menyarankan dan minta ke Badan Gizi untuk tidak terlalu memaksa harus minum susu,” kata Sudaryono usai rapat koordinasi dengan BUMN Pangan di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).

Baca juga: Investor Vietnam Minat Kembangkan Industri Sapi Perah di Poso, Proyeksi Produksi Susu 1,8 Juta Per Tahun

Wamentan Sudaryono saat ditemui di Istana, Jakarta, Senin (28/10/2024). /ADHYASTA DIRGANTARA Wamentan Sudaryono saat ditemui di Istana, Jakarta, Senin (28/10/2024).

Sudaryono menyarankan, susu bisa disubstitusi ke dalam sumber-sumber protein yang lain.

“Apakah ayam, apakah telur, karena kan ayam dan telur itu kan sudah swasembada, sudah cukup, atau mungkin juga bisa protein nabati dan seterusnya. Jadi kami tidak ingin memaksakan harus susu,” tutur Sudaryono.

Di sisi lain, lanjut Sudaryono, Kementan berkomitmen meningkatkan produktivitas susu nasional secara bertahap.

Sudaryono mengatakan bahwa susu bisa dimasukan ke menu makan bergizi gratis di beberapa daerah yang memiliki sentra sapi perah, seperti Banyumas, Boyolali atau Baturaden.

Baca juga: Kementan: Tak Ada Rencana Impor 1,8 Juta Ton Susu dari Vietnam, tapi...

“Yang dekat dengan sentra susu, ada beberapa sekolah yang makan bergizinya nanti ada susunya. Susunya diambil dari peternak-peternak yang memang ada di sekitar sekolah itu,” kata Sudaryono.

Sudaryono tidak ingin pemerintah menambah beban negara dengan memaksakan susu masuk menu makan bergizi gratis.

“Kita ingin betul-betul makan bergizi gratis ini, secara ekonomi bermanfaat juga bagi rakyat, bagi petani kita, bagi peternak, petani padi, sayur, hortikulturanya, buahnya, termasuk juga peternak-peternak kita untuk daging, telur, susu, ayam, dan seterusnya,” kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat