Bidik Pertumbuhan Pendapatan Berbasis Jasa, Bank Mega Syariah Kembangkan Layanan Wealth Management
JAKARTA, - PT Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan pendapatan berbasis jasa atau fee based income (FBI) sebesar 25 persen pada 2025.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengejar target tersebut ialah melalui pengelolaan kekayaan berbasis syariah atau sharia wealth management.
Product Development & Portfolio Management Division Head Bank Mega Syariah, Veronica H. Sisilia, mengatakan, layanan tersebut menawarkan produk, termasuk deposito, reksa dana syariah, dan produk asuransi jiwa syariah.
Baca juga: Rasio Dana Murah Bank Mega Syariah Capai 35 Persen Per September 2024
Selain itu, layanan wealth management juga menawarkan produk asuransi jiwa syariah yang mencakup opsi tradisional serta unit link, untuk membantu nasabah untuk memproteksi aset dan merencanakan waris.
"Layanan ini dirancang secara komprehensif untuk membantu nasabah dalam mengelola, melindungi, dan meningkatkan nilai kekayaan mereka melalui berbagai instrumen investasi yang aman dan sesuai prinsip syariah," tutur dia, dalam media briefing, di Jakarta, dikutip Selasa (29/10/2024).
Lebih lanjut Ia bilang, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, pasar untuk produk wealth management syariah di Indonesia masih terbuka lebar dan menjanjikan kedepannya.
Oleh karenanya, Veronica menyebutkan, Bank Mega Syariah menetapkan target pertumbuhan bisnis wealth management sebesar 10 persen hingga akhir 2024.
Baca juga: Bank Mega Syariah Luncurkan Syariah Card, Tawarkan Biaya Bulanan Tetap
"Sejumlah strategi telah disiapkan untuk memperluas penetrasi pasar melalui kerjasama dengan berbagai organisasi, yayasan, dan rumah sakit," katanya.
Kemudian, Bank Mega Syariah juga mempersiapkan layanan transaksi wealth management secara digital onboarding untuk reksa dana syariah dan asuransi umum syariah melalui platform M-Syariah.
Terkini Lainnya
- Pelindo Terminal Petikemas Pastikan Pelayanan Berjalan Normal saat Libur Isra Miraj dan Imlek
- Hilirisasi dan CPO Jadi Motor Pertumbuhan Kredit Korporasi BCA 2024
- Gaji UMR Padang Sidempuan 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Gaji UMR Binjai 2025 dan Semua Kabupaten/kota di Sumut
- Ketidakpastian Global Masih Berlanjut, Sri Mulyani Tegaskan Stabilitas Sistem Keuangan RI Tetap Terjaga
- Bank DBS Gelar Forum Strategi Investasi, Dorong Penguatan Relasi Indonesia-Taiwan
- Soal Kriteria Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang, ESDM Bakal Bahas dengan DPR
- Emiten Remala Abadi Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris
- Mentan Amran Minta Importir Singkong Jangan Zalimi Petani, Ada Apa?
- Diskon Tarif Listrik 50 Persen Tidak Diperpanjang, Hanya 2 Bulan
- Menteri KP: Terus Terang Kami Kaget Ada Sertifikat di Area Pagar Laut Tangerang...
- IHSG Melemah di Akhir Perdagangan, Rupiah Menguat ke Rp 16.171 Per Dollar AS
- Ini Ancaman Hukuman bagi Distributor MinyaKita Jual Tidak Sesuai Harga
- Kemendag Akan Tindak Distributor Nakal MinyaKita di Daerah-daerah “Merah”
- BUMN Sudah Terapkan 4 Hari Kerja, Dukung Aturan Serupa Diterapkan di Jakarta
- Coretax Kerap Bermasalah, Sri Mulyani: Kepada Seluruh Wajib Pajak, Saya Mengucapkan Maaf...
- Inovasi Pertamina EP Rantau Atasi Masalah Kepasiran, Jaga Produksi Minyak Tetap Stabil
- Perusahaan Energi MMS Group Bantu Tingkatkan Omzet BUMDes hingga Rp 27 Miliar
- Kementan RI Cek Keamanan Anggur Shine Muscat dari China
- Laporan Lazada: 88 Persen Orang Belanja Online Berdasarkan Rekomendasi AI
- Wamentan: Lebih Dari 140 Perusahaan Komitmen Pasok Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis