pattonfanatic.com

CIMB Niaga Cetak Laba Rp 5,13 Triliun hingga September 2024

Ilustrasi CIMB Niaga
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,13 triliun sampai dengan kuartal III-2024. Nilai itu meningkat sekitar 4,7 persen dari capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,90 triliun.

Pertumbuhan itu ditorehkan meskipun pendapatan bunga dan syariah bersih perusahaan menurun. Tercatat pada pos ini CIMB Niaga membukukan pendapatan sebesar Rp 10,01 triliun, turun sekitar 1,7 persen dari capaian tahun lalu sebesar Rp 10,19 triliun.

Kemudian, pendapatan operasional lainnya juga mengalami koreksi. Tercatat nilai pendapatan operasional lainnya CIMB Niaga sebesar Rp 3,10 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,45 triliun.

Namun, CIMB Niaga berhasil menekan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan bersih, menjadi Rp 1,47 triliun. Selain itu, kentungan dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar naik menjadi Rp 686,37 miliar.

Baca juga: Persiapan CIMB Niaga dan BSI Terjun ke Bisnis Paylater

Dengan perkembangan tersebut, CIMB Niaga membukukan laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp 6,6 triliun. Nilai ini naik 5,1 persen secara tahunan.

"Pertumbuhan ini mencerminkan fokus kami pada aset yang berkualitas, serta efisiensi operasional," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).

Dari sisi fungsi intermediasi perbankan, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit atau pembiayaan sebesar Rp 218,6 triliun, naik 6,4 persen secara tahunan. Pertumbuhan itu utamanya didorong oleh kredit usaha kecil menengah (UKM) yang tumbuh 9,4 persen secara tahunan dan kredit perbankan korporat yang naik 7,1 persen.

"Kualitas aset kami tetap solid, dengan rasio gross non performing loan sebesar 2 persen, di bawah rata-rata industri," kata Lani.

Baca juga: Kuartal III-2024, Bank Jago Cetak Laba Rp 85,84 Miliar


Pada saat bersamaan, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perusahaan tumbuh 8,8 persen secara tahunan menjadi Rp 256 triliun. Pertumbuhan itu berasal dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 8,8 persen secara tahunan menjadi Rp 170,7 triliun.

Dengan perkembangan tersebut, total aset konsolidasian CIMB Niaga mencapai Rp 354,3 triliun. Dengan demikian, CIMB Niaga masih mempertahankan statusnya sebagai bank swasta terbesar kedua di Indonesia.

"Ke depan, kami meyakini bisa meraih hasil yang baik di sisa tahun 2024, sesuai dengan strategi jangka panjang yang diterapkan," ucap Lani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat