pattonfanatic.com

United Tractors Catat Laba Bersih Rp 15,6 Triliun pada Kuartal III-2024

United Tractors umumkan pembagian dividen interim Rp 2,42 triliun, Rp 667 per saham, pembayaran pada 24 Oktober 2024.
Lihat Foto

JAKARTA, – PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian hingga kuartal III-2024. Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 99,6 triliun, naik 2 persen dari Rp 97,6 triliun pada periode yang sama di 2023.

Peningkatan ini didorong oleh kinerja positif segmen Kontraktor Penambangan serta Pertambangan Emas & Mineral Lainnya, meskipun segmen Mesin Konstruksi dan Pertambangan Batu Bara mengalami penurunan. Laba bersih meningkat 2 persen dari Rp 15,3 triliun menjadi Rp 15,6 triliun.

Menurut Corporate Secretary United Tractors, Sara Loebis, pencapaian ini mencerminkan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan pasar. "Kinerja solid dari segmen usaha Kontraktor Penambangan dan Pertambangan Emas menunjukkan kemampuan Perseroan untuk terus beradaptasi dalam kondisi yang dinamis," ujar Sara, melalui keterangan pers, Rabu (30/10/2024).

Baca juga: 52 Tahun Beroperasi, Bos United Tractors: Bukan Hanya soal Bertahan...

Kinerja Segmen Usaha

Mesin Konstruksi

Penjualan alat berat Komatsu menurun 24 persen menjadi 3.321 unit dari 4.365 unit tahun lalu, akibat penurunan permintaan di sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. Pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan turun 6 persen menjadi Rp 8,4 triliun.

Penjualan Scania turun dari 605 unit menjadi 298 unit, sedangkan UD Trucks turun dari 249 unit menjadi 156 unit, dengan pendapatan segmen ini turun 8 persen menjadi Rp 26,5 triliun.

Sara Loebis menyatakan bahwa penurunan di segmen Mesin Konstruksi disebabkan oleh melemahnya permintaan di sektor-sektor kunci.

"Kami mencermati penurunan permintaan di sektor tambang dan konstruksi, yang berdampak langsung pada penjualan alat berat," jelas Sara.

Baca juga: United Tractors Tebar Dividen Interim Rp 2,42 Triliun, Cek Jadwalnya

Kontraktor Penambangan

Dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP), segmen ini membukukan pendapatan bersih Rp 43,6 triliun, naik 11 persen dari Rp 39,1 triliun.

Volume pekerjaan pemindahan tanah meningkat 9 persen menjadi 921 juta bcm, sementara produksi batu bara naik 17 persen menjadi 111 juta ton.

Pertambangan Batu Bara

PT Tuah Turangga Agung (TTA) mencatatkan volume penjualan batu bara 8,1 juta ton, termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi.

Total penjualan batu bara meningkat 19 persen menjadi 10,2 juta ton, meski pendapatan segmen ini turun 14 persen menjadi Rp 20,6 triliun akibat penurunan harga jual batu bara.

Pertambangan Emas & Mineral Lainnya

Pendapatan segmen ini meningkat 57 persen menjadi Rp 6,7 triliun, terutama karena kenaikan harga jual rata-rata emas sebesar 21 persen.

PT Agincourt Resources, yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara, mencatat penjualan 165 ribu ons emas, naik 12 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: United Tractors Group Resmikan Proyek PLTM Besai Kemu di Lampung

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat